Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Rabu, 20 Februari 2013

Saat 'Kamu' Dan 'Aku' menjadi 'Kita' (Part 4)


Saat 'Kamu' Dan 'Aku' menjadi 'Kita' (Part 4) 

@Kelas Bagas
            Saat Salma memasuki kelasnya, tampak semua beberapa pasang mata memperhatikan kedatangan Salma, mungkin ada beberapa pertanyaan yang terlintas di pikiran mereka. Saat Salma melangkah kea rah bangkunya, tampak teman akrabnya yaitu Angel yang sedang murung, entah apa yang sedang ia fikirkan.
            “Angel…!” panggil Salma kepada sahabatna itu.
            “Iya” jawabAngel singkat. Dengan raut wajah yang sangat tidak biasa di tunjukkan kepada Salma.
            “Loe sakit ya?” Tanya Salma pada Angel
            “gag kok, udah lupakan aja, gue mau ke toilet dulu” ucapnya sinis lalu berjalan melewati Salma. Salma hanya terdiam dengan tindakkan Angel. Tidak seperti biasa Angel bersikap dingin seperti itu.
            “Difa, sini deh..!” Panggil Salma, saat Difa ingin duduk di bangkunya.
            “iya, ada apa? Eh loe tadi berangkat bareng Bagas ya? Gila loe, udah jadian ya?” Tanya Difa balik.
            “Ha..? ya gag lah, ngapain jug ague pacaran sama Bagas,? Udahlah jangan di bahas, gue ini mau Tanya sama loe, loe itu tau gag kenapa Angel dingin banget hari ini..?” Tanya Salma
            “Dingin?” Tanya Difa dan dapat anggukan dari Salma.
            “gag tuh, tadi pas gue lagi dijalan gue liat dia lagi sama gank centil itu, dia juga sempet senyum ke gue” kata Difa heran sama Salam, Tapi Salma yang menedengar ucapannya Difa hanya tererdiam, memikirkan tentang apa yang terjadi dengan Angel, apa mungkin dia punya salah dengan Angel. Itu ters yang ada dibenaknya.
***
@Kantin
            “Difa..?” panggil Bagas yang sedang melihat Salma duduk sendiri di pojok kantin.
            “Apa” ucap Difa singkat sambil meneguk es tehnya.
            “gue agak heran deh sama Salam, liat tuh dia sendirian.” Kata Bagas sambil nunjukin jarinya ke arah Salma.
            “oh itu, tadi sih katanya Salma, Angel dingin banget, tapi menurut gue sih gag, soalnya tadi aja dia senyum ke gue” kata Difa sambil memakan baksonya.
            “Difa, coba deh liat itu” sambil tangannya menunjuk ke arah Angel tapi ini beda lagi Angel bersama dengan Gank centil itu bersama dengan Oik, Chelsea, dan Sivia mereka tampak sangat akarab, Bagas bingung dengan apa yang terjadi pada Angel, pertanyaan demi pertanyaan muncul dari benknya Bagas.
            “gue bungung dengan apa yang terjadi pada Angel ya?” Tanya Bagas pada Difa, yang ditanya hanya diam, soalnya dia malah sibuk dengan kegiatannya memakan bakso yang di pesannya di kantin, akibat sebel sama Difa, bagas pun pergi meninggalakan Difa dengan tampang marah.
***
@Di kelas
            Bagas mendekati salam tampak hati-hati, ia takut kalau Salma marah tehadapnya. Bagas amat sanagt sedih ketika melihat Angel yang sangat cuek terhadap Salma.
            “Salma, gue boleh duduk disini?” Tanya Bagas dengan hati-hati, Salma pun hanya menunduk dan menandakan iya. Bagas pun mengerti dengan maksud salma, dia pun langsung duduk di sampingnya Salma.
            “loe punya masalah?” Tanya Bagas salmbil melihat kea rah Salma.
            “apa masalah? Gak gue gag punya masalah kok” kata Salma sambil melihat ke arah Bagas dengan senyuman manis yang ia miliki.
            “loe jangan bohong sama gue ya, please jujur aja sama gue, entar gue bantu kok” kata bagas sambil senyum dan megang pundak salma.
            “oke, Gas, kapan-kapan kalau gue punya masalah gue akan bilang kok sama loe” kata Salma.
            “nah gitu dong, gue akan selalu ada buat loe kok” kata Bagas yang membuat Salma akhirnya tersipu malu. Tanpa sadar saking enaknya ngobrol antara Salam dengan Bagas, Debo yang sedari tadi ada di sampingnya di depan kelas salma langsung menghadap Salma.
            “Salma, ikut gue yuk, ke ruang osis” Ajak Debo kepada Salma, memang sih debo itu ketua kelas Osis Smp idola dan wakilnya yaitu Bagas, Debo bermaksud Salma mau di jadikan sebagai wakil sekretaris karinya wakil sekertaris Smp idola tersebut sudah tidak sekolah di Smp tersebut.
            “loh kak, gue gag?” Tanya Bagas dengan begonia.
            “ya iyalah loe juga, kan loe wakil gue, bukannya loe udah gue BBM tadi? Gag loe cek” kata Debo yang membuat Bagas begitu malunya. Akhirnya Bagas, Salma dan Debo pun pergi ke ruang osis. Angel yang melihat Salma di ajak oleh kedua cowok yang ia sukai itu langsung ngambek gag jelas lalu pergi ke kelas Chelsea, Oik dan Sivia.
***

@Rumah Salma.
            Salma sejak tadi kepikiran tentang apa yang terjadi pada Angel yang sejak pagi menjauhinya, dia malah mendekati Gank kakak kelasnya yang sejak awal tidak meyukai Chalsea, Oik dan Sivia. Mungkin Angel mulai tidak suka dengannya.
            “apa gue yang salah ya, ampe Angel marah banget sama gue” ucapnya dalam hati, lama lama salma sudah tidak ambil pusing tentang kejadian itu, soalnya Salma sudah punya Bagas yang mau nemenin dia.
            “ngapain gue mikirin Angel, lagian Bagas juga udah baik sama gue” ucapnya lalu bergegas ke ruang makan itu mencari makan.
***
@Rumah Bagas
            “Gue ko’ jadi gemeteran ya kalau lagi ngomong sama Salma, tapi gue juga ada rasa sama kak Chalsea, aduh bingung deh gue” Kata Bagas sambbil mukul-mukulin kepalanya dengan menggunakan bantalnya. Saat Bagas sedtang asik-asiknya ngomong sendiri kakak Bagas masuk ke kamarnya.
            “Gas, ada temen loe tu di bawah” kata Gabriel lalu menutup kembali pintu Bagas tanpa melihat ekspresi atau respon dari Bagas. Bagas mengingat ada janji dengan Difa, Salma, dan Angel pun langsung turun menemui teman-temannya itu.

@Ruang tamu Bagas
            “Angel, loe ko tumben sih sendirian mana Salma..?” Tanya Difa kepada Angel, Angel yang di ajak bicara malah cuek liatin kakaknya Bagas. Memang sih tampilan Angel beda dari biasanya dia terlihat sangat cantik mungkin gara-gara mau ketemu sama Bagas. Saat Difa yang sedang baca komiknya Bagas di kagetkan dengan kedatangan Bagas di belakangnya.
            “Loh Salma mana?” Tanya Bagas pada Angel dan Difa, Angelnya tak merespon sama sekali malah balik nanya ke Bagas.
            “Kita nanti jadi bikin makalah tentang apa Gas” Tanya Angel yang sontak membuat Bagas marah.
            “hah..? gue itu Tanya dimana Salma..?” Tanya Bagas dengan nada tak biasa. Difa mengenal sahabatnya itu lagi marah dia langsung nelpon Salma.
            “oke-oke tenang broo, gue lagi hubungi Salma, mungkin dia telat kali” kata Difa dengan meredahkan amarah si Bagas. Memang terlihat jelas dari raut wajah Bagas yang sangat marah dengan Angel.
            “kok gak di angkat sih, mana ini salma,” Kata Difa yang membuat Bagas mulai menatap Angel.
            “Angel, loe tadi beneran udah ngasih tau sama Salma kalau kita ada belajar kelompok” Kata Bagas, soalnya tadi dia nyuruh Angel bilang ke Salma kalau ada belajar kelompok soalnya Bagas tidak ketemu Salma.
            “belom” ucap Angel singakat yang membuat Bagas tambah marah dengan ucapnya, Bagas pun langsung beranjak pergi mengambil Helmnya dan keluar rumah.
            “Mau kemana loe Gas” Tanya Difa sembari mengejar Bagas
            “gue mau Jemput Salma” ucapnya sinis lalu pergi dengan motor varionya.
            “Angel, loe sih, ngapain sih buat masalah dengan Bagas, jadi runyam ini masalhnya” kata Difa kepada Angel yang sangat kecewa dengan perbuatannya Angel. Sedangkan di jalan Bagas masih jengkel dengan kejadian di rumahnya tadi.
***
@Rumah Salma
Akhirnya Bagas pun sampai di rumah salma, memang rumah mereka tidak jauh-jauh amat mungkin hanya 200 meter dari rumah Bagas. Bagas dengan sigap langsung masuk ke rumah Salma. Untung waktu uti sakma ada di depan rumahnya.
            “loh, Bagas, ada apa gas?” Tanya Salam ketika bagas membuka Gerbang rumah Salma.
            “Ganti baju gih, cepet ya ada belajar kelompo di rumah gue, Difa dan Angel udah di rrumah gue” Kata Bagas sambil melepas helmnya. Dengan nada gugup Salma pun langsung ke dala rumah untuk ganti bajunya. Setelah Bagas menunggu Salma 10 menit pun keluar lah sosok gadis manis yang tak lain yaitu Salma.
            “Sorry ya Gas, kalau lama, ayo” kata Salma mengajak Bagas, Bagasnya pun langsung beranjak ke Arah motor varionya, Bagas tampak asing membonceng Salma, karena baru awal ini Bagas membonceng cewek, sebelumnya ia tak pernah, mamanya saja dia tak pernah.
***

Senin, 04 Februari 2013

Saat 'Kamu' dan 'Aku' Menjadi 'Kita' (Part 3)

Saat 'Kamu' dan 'Aku' Menjadi 'Kita'
PART 3




@Rumah Bagas
            Saat Bagas tiba dirumahnya dia langsung masuk kedalam rumahnya di bantu oleh Gabriel, Gabriel masih bingung dengan keadaan adek tercintanya itu.
            “Mama, Ray, tolong bantu aku, Bagas sakit” teriak Gabriel kepada mama dan adeknya itu
            “aduh nak, kamu kenapa?” Tanya mama Bagas pada Bagas. Akhirnya Bagas pun sampai di kamarnya. Bagas sudah tenang, akhirnya mama, Gabriel, dan Ray keluar dari kamarnya Bagas agar bagas bisa tenang.
            “kenapa gue tiba-tiba seperti itu sama loe, gue sayang sama loe salma, please gue sayang sama loe” ucap Bagas sambil menangis. Dia pun akhirnya mengambil ponsel dari saku jaketnya dan di carinya kontak milik Salma yang dulu pernah ada di hapenya ketika cakka masih hidup.
            “mungkin ini masih aktiv” ucap Bagas sambil meneka tombol Call yang artinya dia inguin menelpon Salma. Setelah beberapa detik dan akhirnya nyambung juga ke Salma.
            “Halo salma..” kata bagas sambil gugup
            “iya, ini siapa ya?” kata Salma lembut
            “ini gue Sal, gue Bagas, maafin gue ya yang kemaren-kemaren gue kasar sama loe” kata malu.
            “oh Bagas, iya gak apa-apa kok Gas, santai aja loe sama gue” Ucap Salma baik banget yang menbuat Bagas menjadi tenang.
            “makasih ya Sal, gue ngerasa bersalah bangte sama loe, besok gue jemput loe sekolah ya, please, buat ganti kalau selama ini gue punya salah banyak sama loe” Ajak Bagas yang berharap Salma mau dengan ajakannya itu.
            “emm, iya udahlah gue mau, tapi Cuma sehari aja ya.” Ucap Salma yang membuat Bagas seneng banget, Akhirnya Salma pun menutup telponnya Karen sudah di panggil mamanya suruh shalat Magrib dan di ‘iya’ kan oleh Bagas.
            “Asik, Salma mau, tapi besok gue jemput dia pakek apa dong? Gue aja masih ngikut kak Iel..” Kata Bagas yang sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
***

@Rumah Angel
            “Gue benci sama Salma, bisa-bisanya tadi dia dipeluk sama Bagas, Ya Tuhan” Kata Angel kesel sambil membanting Hpnya kekasurnya, memang Angel tadi diam-diam mengikuti Salma, karena dia penasaran dengan apa yang akan di lakukan Bagas sama Salma.
            “ah, ternyata Bagas suka dengan Salma, emnagnya Salma cantik ya, sampai-sampai Kak Debo dan Bagas segitunya sama Salma” katanya lagi sambil marah-marah.Dia bingung dengan orang-orang yang ada sekelilingnya pada suka sama Salam, mulai dari kakak kelasnya yang super duper ganteng dan populer  juga menyukai Salma. Dia terus saja berfikir tentang Salma. Angel iningin menjahui Salma, tapi Angel tidak mepunyai teman akrab seperti dia dengan Salma.
***
@Rumah Bagas.
            “Papa, Bagas berangkat dulu ya” kata Bagas sambil mencium tangan papanya itu.
            “ma, Bagas berangkat dulu ya” kata Bagas pada mamanya juga dengan mencium tangannya mamanya itu.
            “loh, loe gak ikut kak Iel kak?” Tanya Ray kepada Bagas. Yang bingung kepada Bagas yang biasanya dia bernagkat bersama-sama tapi pagi itu Bagas membawa mobil milik papanya.
            “gak dek, gue bawa mobil sendiri, pakek mobilnya papa” kata Bagas sambil tersenyum penuh kemenangan.
            “WHAT…”kata Iel dan Ray bersamaan, mereka kaget tiak seperti biasanya dia mau berangkat pakek mobil sendiri.
            “iya, jangan kaget gitu dong kakak dan adek ku. Gue udah milnta izin ke papa kok, dan di bolehin, gue mau jemput Salam” Kata bagas bangga dan meninggalkan Gabriel dan Ray dengn penuh tanda Tanya????
***
@Sekolahan
            Semua mata pun tertuju pada Salma dan Bagas, suatu yang mustahil, padahal kemaren dia bertengkar, malah sekarang Satu mobil. Apa lagi Angel dia tambah syok dengan kejadian tersebut.
            “Thanks ya Gas, gue ke kelas dulu ya,” ucap salam malu
            “kenapa loe ke kelas duluan? Sama gue aja barengan, gue marker mobil dulu”
           
“Gak ah, gak enak diliatin orang tuh” tanganya Salma sambil nunjukin orang-orang yang sedang melihat mereka. Bagas akhirnya mengerti dengan maksudnya Salma akhirnya memperbolehkan Salma ke kelas sendrian.                                   
***

Jangan lupa tinggalkan comment ya :)

Minggu, 03 Februari 2013

Saat 'Kamu' dan 'Aku' Menjadi 'Kita' (foto2 anak icil yg ada di cebung gue)

 Saat 'Kamu' dan 'Aku' Menjadi 'Kita'
 Ini gue kasih foto-foto anak-anak idola cilik yang ada di cerbung gue. :D

Bagas.

Salma.

Angel (sahabat salma)




Difa (sahabat Bagas)



Josia (sahabat Bagas)



Gabriel (kakak no 1. Bagas)


Cakka (kakak Bagas no. 2)






Ray (adek Bagas)
Chelsea (gank centil)
Oik (gank centil)


Sivia (Gank centil)
Debo (genk cowok populer)
Alvin (Gank cowok populer)
Ozy (Gank cowok populer)

Agni (mantan Cakka)



















Saat 'Kamu' dan 'Aku' Menjadi 'Kita' (Part 2)

Alhamdulillah, ada juga yang comment, walaupun dikit, :D tapi makasih ya :D ini gue lanjutin lagi ceritanya, semoga kalain tidak bosan untuk membaca cerbung gue ini. makasih, selamat membacaa...


Saat 'Kamu' dan 'Aku' Menjadi 'Kita'
PART 2



@Sekolah 
Saat tiba di sekolah, seperti biasa Bagas dengn gaya cool nya itu berjalan melewati koridor sekolah dengn gagahnya, memang sih, Bagas memang populer di sekolahnya, katanya sih dia ganteng nomor dua di sekolahnya setelah Debo, 'wow', saat ingin masuk kedala kelasnya langkahnya punterhenti ketika melihat seorang cewek yang sangat ia benci.
            “ampun deh tuh cewek udah datang”  ucap Bagas dalam hati, sekejab kemudian Bagas pun melanjutkan jalannya menuju bangkunya.
            “Angel keluar yuk,ada orang tolol datang tuh” kata Salma sambil melirik Bagas sinis banget kayak mau copot itu mata. Bagas yang menegerti kalau kata-kata itu di tujukan padanya langsung nyamperin itu gadis
            “heh ngajak berantem loe?” bentak Bagas
            “apa..? gue gag dengar,? Emnagnya si anak ngomong apa Angel?” Tanya salma pada Angel
            “katanya loe ngajak berntem ama Bagas?” kata Angel bingung
            “ANGEL TERNYATA DIA NYADAR YA, KAN DISINI BANYAK BANGET ANAK, KENAPA DIA YANG NYADAR YA? APA MUNGKIN DIA MEMANG TOLOL?” Kata Salma teriak-teriak sehingga membuat seisi kelas tertuju pada mereka
            “sialan banget ini cewek, nagajak berantem loe, nanti sore temuin gue di lapangan basket. Kalau loe berani sih, tapi masak sih anak pengecut kayak loe berani, hahah” ucap Bagas yang langsung di tinggal ke lur kelas,yang membuat Salma semakin jengkel sama Bagas
***
“kenapa sih loe selalu benci banget sama si Bagas?” Tanya Difa saat pelajaran tiba
“emmm” ucap Salma sambil maenin bolpoinya ke rambutnya.
“kenapa sih, jawab dong, tapi gue sebagai sahabatnya yang udah 4 tahun bersama baru pertama ini Bagas semarah itu” jawabnya lagi sambil garuk-garuk rambutnya
“OOO..” ucap singkat Salma masih dengn pekerjaan awalnya.
“kenapa sih?” Tanya Difa yang sudah nyerah dengan Salma yang sangat keras kepala
“entar loe bakal tau sendiri dif,” kata salma sambil tersenyum manis banget
“oke deh kapan-kapan loe harus cerita ya?”
“oke Difa, gue janji,kapan-kapan kalau udah waktunya gue bakal cerita semuanya sama loe.”
“loe punya nomer hapenya Angel gak?" tanya Difa sambil malu-malu kucing
“hayo kenapa suka ya?”
“ya gag sih pengen ngerti aja sih” jawab Difa berbohong. Disaat Difa dan Salma sedang asik-asikan ngobrol Gilang datang untuk membawa tugas bagi anak-anak, karena gurunya tidak masuk jadi dia yang gantiin gurunya untuk memilih kelompok berdasarkan pemilihan gurunnya sendiri.
“masa gue satu kelompok sama SALMA” kata Bagas dan ada penekanan di kata-kata Salma
“eh jaga ya mulut loe, emangnya gue mau sama loe, najis banget gue” kata salma membentak
“kalian ini kenapa sih bertenkar mulu, ya udah kita kan dapat kelompok berempat gue sama Bagas dan loe sama Difa,bereskan entar di kumpulin jadi satu” kata Angel ikutan marah
“OKE..!” kata Bagas dan Salma barengan. Difnya hanya setuju dengan keputusan Angel, tapi dia sedikitkeberatan dengan apa yang Angle ucapakan karena kenapa yang bersama Angle seharusnya dia.
***
@Kantin
            Saat Salma dan Angel makan di katin bersama, tiba-tiba gank centil itu datang menghapiri mereka.
            “Disini siapa yang namnaya salma?” Tanya Oik dengan nada bentak
            “Gue kak, emangnya kenapa?” jawab Salma gak punya dosa
            “Oh loe, haha, anak gini aja disukai sama Debo, matanya sakit kali ya..” Ejek Oik yang membuat Salma jengkel. Salma pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berdiri di hadapan Oik.
            “Ha, siapa itu Debo, gue aja baru kenal nama itu,” jawab salma nyolot
            “gag usah nyolot deh, asal loe tau ya kalau Debo itu pacar gue”
            “so, gue harus bilang “AWOWOWO” Begitu kakak ku yang paling cantik se jagat raya?” kata Salma dengan nada mengejek.
            “eh loe, gag usah ngejek temen gue kayak iu deh, berani loe sama kita?” kata Chelsea
            “Berani, emangnya loe siapa?” kata Salma tanpa basa basi
            “Salma,jangan ambil masalah dengan kakak kelas dong” kata pelan Angle di telingannya Salma
            “Angle kenpa harus takut sama mereka?” kata Salma yang membuat ketiga Gank centil itu semakin marah. Saat Sivia mau menampar Salma datang Debo dengan gerombolannya yakni Debo, Alvin, dan Ozy
            “Hentikan, gue bilang hentikan” tangan Debo sigap memeganag tangan Sivia yang hendak menampar pipi Salma, semua anak yang berada di kantin sudah melihat ke arah salma dan Debo.
            “kalian tolol ya, atau bodoh?” kata Debo sambil menarik tangan Salma keluar dari gerombolan tersebut
            “Debo  loe tega ya, “ Oik pun menangis, tapi malah di ketawain sama anak-anak yang ada di katin. Bagas yang sedari tedi melihat adegan antara salma dan gank centil itu beranjak dari tempat duduknya dan kembli ke kelas.
***
            Disaat di perjalanan menuju kelasnya Bagas sedang memikirkan kenapa Debo tadi sampai segitunya sama Salma, apa mungkin cowok sepopuler Debo menyukai Salma? Pertanyaan itu terus yang ada di benaknya. Saat di kelas Bagas melihat Angel sedang ngobrol bareng Salma, sepertinya tentang tadi dikantin
            “Aduh seneng tuh Salma di gadengin tangannya sama kak Debo orang terpopuler di sekolahan ini.” Kata angel sambil menyenggol bahunnya Salma.
            “Apa sih loe, gue itu gak ada hubungan apa-apa sama dia jadi kenapa harus seneng?” kata Salma malu, pipi Salma berubah menjadi merah, Bagas yang melihat pipi Salma menjadi merah langsung keluar sambil mukulin bangkunnya.
            “BRAAKKK..!” pukulan tangan Bagas ke bangkunnya, semua anak menoleh padanya terutama Angel dan Salma. Belum sempat Salma mau memarahi Bagas, Bagasnya sudah beranjak pergi duluan, waktu itu ada acara rapat guru,jadi habis istirahat mereka di pulangkan.
            “Angel, gue udah di jemput gue pulang dulu ya, apa loe mau ikut pulang bareng gue?” tawar Salma
            “thanks ya  Ma, tapi gue habis ini ada acara sama mama gue ke butik dulu” jawab Angle
            “ooo, ya uda gue duluan ya..” kata Salma dengan menujukan senyum termanisnya, dan disertai anggukan dari Angel yang tandannya menyetujuinnya, disaat Salma sudah keluar dari kelasnya dia baru berfikir tentang Salma, Bagas dan Debo, apa hubungannya?
            “apa sih hubungannya Bagas sama Salma?” kata Angle
            “mereka memang sudah Saling kenal senelumnya tapi kenapa mereka seperti tidak suka satu sama lainnya?” katanya lagi. Angel mulai menyadari kalau tadi di kantin saat dia dan Salma di kerjain sama kakak-kakak gank centil Angel yang melihat Bagas terus melihat salma seperti kasihan tapi saat salma pergi sama Debo dia lansungikutan pergi meninggalkan Difa dan Josia.
            “apa sih yang terjadi antara kalian, apa mungkin mereka dulu pacaran?” pertannyaan demi pertannyaan itu muncul dan akhirnya mamanya Angel menjemputnya.
***
@Rumah Bagas
            Bagas yang  baru pulang dari sekolahannya itu tampak lesu ketika masuk ke dalam rumahnya, mamanya yang melihat keadaan Bagas langsung menyapannya,
            “kamu kenapa nak, ada maslah dengan temanmu?” kata mama Bagas, Bagas hanya menoleh ke mamanya dan langsung meneruskan jalannya menuju kamarnya. Memang hati bagas memang sangat bingung memikirkan apa hubungannya Salma dengan Debo. Meliahat Bagas seperti itu mamanya Bagas menyuruh Gabriel yang waktu itu ada di ruang makan untuk nemuin Bagas biar dia bisa curhat dan mendapat anggukan dari Gabriel, Gabriel pun langsung menusulnya.
            “kenapa sih si Debo tadi nolongin Salma cewek aneh itu?”tanyanya dalam hati,  dan saat itu juga Gabriel pun masuk ke dalam kamarnya Bagas.
            “memangnya kenapa? Loe dari tadi ngelamu terus” Tanya Gabriel sambil nidurin dirinya di kasur empuk  milik Bagas.
            “gue lagi bingung aja kak?” jawab Bagas, Bagas memang sama saudaranya Gabriel maupun Ray dia selalu terbuka. Tapi kalau sama sahabatnya TIDAK MUNGKIN.
            “pasti gara-gara Salma kan? Cewek yang dulu disukai sama Cakka?”kata Gabrie menebak
            “emmm, iya kak, kenapa dia deket banget sama Debo, sampai-sampai tadi ya kak, Salma kan lagi bertengkar tuh sama kakak kelasnya,eh tiba-tiba si Debo langsung nolongin dia, tidak Cuma itu kak, Debo juga gandengin tangnnya Salma sampai ke kelasnya, terus pas salma di ejek sama temennya tentang Debo, dia hanya ketawa terus pipinya merah, nyebelin banget kan kak?” Kata Bagas panjang lebar memukul-mukul guling yang sedari tadi di peluknnya.
            “ya terserah mereka dong ngapain loe yang bingung? Kan kalau mereka pacaran ngapain juga loe yang sewot, toh loe bukan siapa-siapanya Salma kan?” kata-kata Gabrie lansung membuat Bagas tererdiam sejenak, mencerna kata-kata Gabriel tersbut.
            “iya, kenapa gue harus marah-marah si Bagas, loe gila deh gini cerita sama Gabriel pasti ngiranya gue suka sma Salma aduh mati gue?”ucap Bagas dalam hati.
            “udah ah kak, gue ngantuk,”kta Bagas ngeles
            “haha, ngeles ya, Loe dapat sms dari Salma ni” Kata kak Iel, sambil mnegotak atik ponselnya
            “hah, Salma?” kata Bagas kaget
            “katanya loe punya janji sama Salma di lapangan basket sore ini !” Kata Gabriel langsung keluar dari kamar Bagas sambil senyum-senyum sendiri.
            “ngapain sih loe ketawa-ketawa sih kak” kata Bagas sambil ngelemparin bantal ke arah Gabriel, lalu pintunya pun di tutup oleh Bagas.
            “oh iya gue punya janji sama cewek sialan itu” kata Bagas langsung masuk ke kamar mandi.
***
@Rumah Salma
            “emnagnya apa yang Bagas mau lakukan pada gue ya, nyebelin banget” kata Salma sambil menguncir rambut panjangnya itu. Mungkin Salma berberada penampilan dengan cewek-cewek lainnya karena dia sedikit tomboy, tapi gara-gara tomboy dia kelihatan sangat manis. Salma memakai celana jeans dan pakai baju warna putih, sangat cocok apa yang di gunakan Salma.
            “oke. Penampilan sudah oke,” kata Salma langsung beranjak dari kursi riasnya untuk mengambil tas sempangnya, dan bergegas menuju kebawah untuk mengambil motornya.
            “mama.. Salma ke sekolahan dulu ya, Assalamu’alaikum mama” pamit salma lalu mencium pipi mamanya. Dan mendapat anggukan dari mamanya itu.
***
@Lapangan Basket
            Ternyata Bagas lebih dulu tiba di lapangan basket tersebut, Salma tampak gugup saat Bagas mulai menatap dirinya dengan kemenangan.
            “Bagus ya, telat loe udah 5 menit tau dari perjanjian kita” kata Bagas yang mulai mendekati Salma.saat mau berjalan mendekati Salma, langkahnya pun terhenti ketika Bagas melihat sosok yang sangat ia sayangi ada di sampingnya Salma.
            “hah kak cakka..” Batin Bagas, Bagas pun kaget, dia hanya terbungkam dan sambil melihat ke arah sampingnya Salma, ya itu Cakka, kakaknya Bagas yang dulu sanagt mencintai Salma.
            “kenapa loe?asal loe tau ya, gue itu gak telat tapi loenya aja yang terlalu semangat” kata Salam agak sedikit tenang. Salma bingung dengan raut wajahnya Bagas yang mulai lesu, Bagas langsung duduk terdiam di hadapannya Salma.
            “Kak Cakka…!” teriak Bagas mulai meneteskan air matanya.
            “Loe kenapa Gas, mana kak Cakka, mana?” ucap Salma juga molai bingung dengan keadaan Bagas yang sebegitu histerisnya.
            “itu kak Cakka ada disamping loe.!” Kata Bagsa yang masih menunduk, ia tak mau memandang wajah kakaknya itu, seperti sedang marah dengannya.
            “mana ada Kak Cakka sih Gas, gue bingung deh sama loe” ucap Salma yang agak sedikit takut dengan keadaan Bagas yang tambah menangis itu. Dan akhirnya Bagas pun pelan-pelan mulai membuka matannya dan melihat kea arah Salma, ternyata tidak ada sesosok orang pun disana kecuali salma.Akhirnya Bagas pun langsung memeluk erat Salma, seperti tidak mau Salma kenapa-kenapa.
            “Kak Cakka,gue janji kak, gue akan janji sama loe gak akan ngelukain Salma lagi, please kak, bantu gue kak.” Kata Bagsa yang masih memeluk erat Salma, Salma yang kebingungan itu masih mematung di pelukan Bagas. Bagas kelihatan sangat ketakutan. Sampai-sampai dia tidak berani menatap Salma lagi, akhrnya Salma mengambil ponsel di tas selempangannya lalu mengirim pesan ke Gabriel kakaknya Bagas,
            “-Gabriel --> kak, cepat kesini, Bagas kak, dia aneh kak, gue bingung harus ngapain kak,please kak cepat ya..!” Salma masih menunggu balasan dari Gabriel, sedangkan Bagas masih tetap dalam posisi sementara masih memeluk Salma. Akhirnya menunggu 4 menit, Gabriel pun membala sms Salma
            “-Salma --> emangnya kenapa ma,? Ya udah gue kesana 5 menit gue nyampek, loe dilapangan basket kan?” Salma hanya melihat Sms Gabrie tanpa di balas soalnya dia terlalupanik dengan keadaanya Salma.
            “Bagas, please gas, jangan seperti ini, gue takut gas!” ucap Salma sambil menangis masih dalam pelukkannya Bagas. Tak lama kemudian Gabriel pun sampai di lapangan basket, Gabriel pun langsung menghampiri Salma dan Bagas.
            “k..kak.. ba.. bagas kak..!” kata Salma masih dengan tangisannya, Gabriel yang tak tau menahu langsung memeluk Bagas, dan melepaskan pelukannya ke salma, tapi bagasnya menolak seperti tidak mau berpisah dengan Salma.
            “pergi… gue mau sama Salma, gue gak akan ngelepasin Salma” ucap Bagas sampbil menangis
            “emangnya tadi bangaiman sih?” Gabriel mennyakan kepada  Salma, lalu Salma pun menceritakan semua kejadian Awal dia datang sampai Bagas seperti ini. Akhirnya pun Gabriel mengerti apa yang terjadi pada Bagas.
            “Salma, bantu gue bawa Bagas ke mobil gue ya, itu ada di depan” Ucap Gabriel sabil menunjukan arah letak mobilnya itu. Salma pun mengangguk, akhirnya Bagas pun sudah sedikit tenang di bopong sama Salma dan Gabriel.
            “thanks ya, loe dah bantu gue,loe mau bareng gue apa gak?” kata Gabriel kepada Salma
            “gak kak,makasih gue bawa motor kok,” kata Salma dan menunjukkan senyum manisnya.
            “ya udah gue duluan ya, ati-ati kalau di jalan jangan ngebut-ngebut,oke” kata Gabriel sambilmasuk dalam mobilnya. Saat mobil Gabriel sudah berjalan jauh Salma mulai berjalan menuju motornya, ada sedikit keganjalan tentang apa yang terjadi pada dirinya. Tentang Bagas yang tiba-tiba memeluknya dan tak ingin meninggalkannya, pertanyaan-pertanyaan itu terus mincul di pikirannya.
***


samapi sini dulu ya, nanti gue sambung lagi, Bagaimana? Bagus? apa jelek ni? hehe ake gue tunggue commentnya ya... :D jangan lupa FOLLOW : @Anita_SHY :D