Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Minggu, 07 Juli 2013

Deadly Hunted House !!! (Part 2)

DEADLY HUNTED HOUSE !!!
Karya : Anita S. Rahayu


***
          “pak tahu alamat ini dimana?” Tanya Bagas pada salah satu pedagang asongan.
          “oh itu iya pak makasih ya…” kata bagas sambil tersenyum lalu kembali ke mobilnya.
          “gimana gas?” Tanya Difa penuh semangat.
          “itu dia, ya udah gue jalan kaki aja” kata Bagas sambil menujukkan rumah berukuran sangat besar seperti rumah colonial jaman belanda. Bagas pun berjalan menuju rumah tersebut.
          “rumahnya bagus ya, tapi kok tak ada yang huni ya?” kata bagas dalam hati.
          “wwwoy ngelamun aja loe” kata chelsea membuyarkan lamunanya Bagas, bagas hanya tersenyum kecut.
          “terus kita gimana sekarang, siapa pemilik rumah ini?” Tanya Cindai.
          “kita Tanya saja ke rumah itu, sepertinya ada orang” kata Difa menunjukkan rumah yang berada di samping tepat rumah tersebut dan yang lainnya mengangguk, chelsea terus melihat kearah Bagas dia mengerti sepertinya Bagas sedang memikirkan sesuatu.
          “Gas loe mikir apaan sih?” Tanya Chelsea.
          “gue bingung aja, coba deh loe liat aja ni rumah, terkesan gimana gitu” kata Bagas sambil mengerutkan keningnya.
          “gue kira hanya gue cindai dan Difa yang berfikiran seperti ini, tapi ternyata loe juga” kata Chelsea dengan tatapan serius.
          “Eh kalian berdua, sini dong…” panggil Difa yang membuat Bagas dan Chelsea sempet terkejut.
          “Ah loe dip, iya2” kata Bagas lalu berjalan menedekati Difa dan Cindai dan di susul Chelsea.
          “Permisi pak…” kata Cindai yang membuat sekumpulan orang yang ada di rumah tersebut menoleh kearahnya.
          “iya neng ada apa?” Tanya salah satu dari mereka.
          “katanya rumah disamping ini di jual ya pak?” Tanya Difa dengan nada sopan dan lembut, entah apa yang membuat segeromolan dari mereka termasuk juga yang menyambut keempat anak tersebut terlihat seperti terkejut, mereka berpandangan satu sama lain demikian dengan Bagas, Cindai, Chelsea dan Difa juga saling berpandangan.
          “ngapain kalian kesana?” Tanya seseorang yang ada di dalam rumah dengan tatapan sinis.
          “gini pak, kita kesini hanya ingin Tanya siapa pemilik rumha ini, soalnya kita mau menempati rumha tersebut” kata Bagas lembut.
          “JANGANNN…!!!!” kata seseorang lain dari rumah tersebut yang membuat keemapt anak tersebut terlonjak kaget.
          “mari sini nak duduk dulu..” kata orang yang tadi menyembut mereka, mereka pun di persilahakan duduk tetap dengan pikiran yang masih bertanya-tanya di benak keeampat anak tersebut.
          “mau minum apa kalian?” Tanya orang tersebut.
          “ngga usah pak, kita hanya sebentar kok” kata Chelsea dengan nada halus.
          “ya sudah kalau gitu, kalian beneran mau tinggal di rumah itu?” Tanya Bapak tersebut sambil menujukkan rumah mewah tersebut, dan keempat anak tersebut hanya menggguk mantap.
          “kalian pernah dengger ngga cerita tentang The deadly hunted house yang artinya Rumah hantu yang mematikan?” kata Bapak tersebut yang lainnya saling berpandangan, lalu memandang kearah Chelsea.
          “iya pak saya tahu, jangan-jangan…!” kata Chelsea menggantung, dari keemapt anak tersebut hanya chelsea yang tahu karena memang dasarnya Chelse orang Bandung.
          “iya benar itu rumah konon katanya sudah ada pada jaman penjajahan Inggris, kalau di hitung2 sih sudah lama sekali, dan rumah itu juga sudah angker sejak jaman Inggris tersebut… itu salah satu alasannya kenapa rumah tersebut tak ada yang menghuni, saya yang sudah 15 tahun disini tak tahu siapa pemilik asli rumah ini, dulu kira-kira 13 tahun yang lalu ada juga satu keluarga tinggal di rumah itu, tapi seminggu tinggal disana semuanya mati secara mengenaskan, pemilik rumha tersebut sepasang suami istri itu di temukan meninggal secara mengenaskan di jalan itu (menunjukkan jalannya)  istrinya kepalanya lepas dari tubuhnya, dan kemudian setelah itu di temukan anak perempuannya kalau ngga salah namanya Angel dia di temukan bunuh diri di kamarnya” kata Bapak tersebut panjang lebar yang membuat keempat anak tersebut berpandangan satu sama lainnya.
          “Bagaimana kalian masih mau tinggal disana?” Tanya Bapak tersebut lagi yang membuat mereka saling berpandangan lagi.
          “iya Pak, kita tetep akan tinggal disana, karena kita ngga pernah percaya dengan hal-hal bersifat mistik  seperti itu” kata Bagas tegas dan yang lainnya mengagguk mantap.
          “Ya sudahlah kalau gitu kita langsung saja liat rumahnya” kata Bapak tersebut.
          “tapi pak siapa yang punya kunci rumah tersebut?” Tanya Cindai mengerutkan keningnya.
          “saya yang bawa, karean tak ada pemiliknya kami yang diserahi untuk memegang kunci tersebut” kata bapak tersenyum manis lalu masuk kedalam rumah, dan keluar sembari tersenyum kembali ke empata ank tersebut.
          “kok malah bengong ayook” kata Bapak tersebut samba tertawa, keempat anak tersebut lalu berjalan mengikuti Bapak tersebit dengan tatapan aneh.
          “Chel, emanganya bener ada isu kaya gitu?” Tanya Cindai pada Chelse saat di a berjalan menuju rumah tersebut.
          “iya tapi tak ada yang bisa  mengerti dari ini semua, nenenk gue aja ngga tau siapa pemilik rumah ini” jelas chelsea
          “tapi masa loe ngga pernah kesini sih?” Tanya Cindai
          “ya pernah sih, tapi gue ngga tau kalau ini rumah deadly hunted house yang disebut oarng-orang itu” kata Chelsea.
          “ooo, udah yuk udah masuk tuh” kata Cindai sedikit lari kecil karena sudah tertinggal sekitar 4 meter dari Bagas, Difa dan Bapak tersebut.
          Mereka berlima pun sekarang sudah sampai di depan rumah besar tersebut, terlihat Bapak itu pun sedang bersaha membuta gerbang tersebut.
          “Bagaimana pak bisa?” Tanya Difa pada Bapak tersebut.
          “agak sulit nak, mungkin kamu bisa bantu, soalnya ini kunci lama banget umurnya” kata Bapak tersebut sembari memebreikan kunci tersebut kepada Difa, Difa pun lalu bersusaha untuk membuuka gerbangang tersebut dengan kunici yang dikasih oleh bapak tersebut.
          “Giaman Fa..? Bisa?” Tanya Bagas yang saat itu tepat disampingnya.
          “ngga bisa gas, coba deh loe..” kata Difa memberikan kuncitersebut keaarh bagas.
          “Rumah apaan ini Ya Allah…” kata Bagas dalam hati sembari menerima kunci dari Difa.
          “Bissmilah…” katanya lalu membuka pintu tersebut. Setekah beberapa menit hasilnya nihil.
          “ngga bisa ini..” kata Bagas pasrah, Bagas melihat satu-satu dari temannya yang juga sedan merasa cemas.
          “Ya sudah pak gini saja, ini kan juga sudah sore, kita kembali saja besok” kata Cindai lembut.
          “iya pak gitu aja enaknya, lagian jarak Jakarta kesini kan jauh” kata Chelsea menambahi.
          “ooh kalian orang Jakarta ya?” Tanya Bapak tersebut.
          “iya pak…” kata mereka sepermpak.
          “BRRAAAAAK….” Terdengar suara sangat keras mereka berlima pun menoleh kearah belakang tempat gerbang tersebut yang membuat Bagas, Cindai, Chelsea, difa dan bapak tersebut terbelalak kaget sekaget-kagetnya.
          “Apa ini… rumah apa ini….” Kata Bagas dengan wajah tak percayannya. Cindai pun mencoba mendekat kerah gerbang tersebut.
          “Jaa…. jangan mendekat…” bentak Difa yang juga tak percaya dengan kejadian tersebut.
          “Saya tak mau ikut campur dalam masalah ini lagi, sepertinya mereka tak suka saya disini, ini kuncinya, kalian yang bawa saja…” kata Bapak tersebut sembari meninggalkan mereka berempat dengan tatapan tak mengerti harus ngapain.
          “ini aneh…” kata Chelsea lirih.
          “apaan chel…” Tanya Difa bingung.
          “ITU….” Kata Chelsea sambil menunjukkan Sesautu yang membuat keempat anak tersebut kaget lalu masuk keadal mobil mereka.


Bersambung .. !!

Deadly Hunted House !!! (Part 1)

DEADLY HUNTED HOUSE !!!


          “Angel…? Kamu kenapa sayang?” Tanya seorang wanita paruh baya kepada anaknya tersebut.  Memang selama ini anak semata wayangnya tersebut menglami gangguan mental entah kaibat apa tak ada salah satu dari semua dokter yang mengetahui hal tersebut, selain itu dia juga sering berbicara aneh.
          “Kita disini tak hanya sendirian mama…” kata Angel pada wanita paruh baya tersebut yang tak lain yaitu mamanya.
          “maksud kamu..?”
          “kita tak akan selamat…” kata Angel menatap kearah mamanya denga pandangan mematikan. Mama Angel hanya terdiam melihat aksi anaknya tersebut.
          “Papaaaaa. Sini paaaa..” teriak mama Angel ketakutan melihat aksi Angel yang semakin aneh.
          “ada apa sih ma, papa lagi sibuk…” Tanya seseorang yang keluat dari kamarnya dan berjalan meuju ruang tengah tempat mama dan Angel ngobrol.
          “Angel pa…” kata mama angel lirih sembari melirik kearah Angel.
          “kenapa dengan dia ma…” Tanya papa angel bingung melihat angel yang menatap lurus dengan tatapan kosong, mama angel hanya menggeleng pelan sambil mennagis.
          “kita sudah tak bias menjauh dari kematian ini” kata Angel tiba-tiba yang membuat mama dan papanya semakin kuatir.
          “kamu mau kita pindah dari rumah ini?” Tanya papa Angel lembut.
          “kita kan baru tinggal di rumah ini seminggu yang lalu masa mau pindah lagi uang dari mana pa?” kata mama angel yang tidak seuju dengan keputusan suaminya.
          “Percuma… kita tetap akan mengalami hal ini seperti pengalaman sebelumnya” kata Angel yang lagi-lagi dengan nada yang ketus seperti bukan diri angel yang ada pada dirinya.
          “Angel, itu hanya perasaanmu saja dan kematian-kematian di rumah ini hanya kebetulan saja, sudah tak usah mendengarkan kata-kata orang dengan rumah ini, lebih baik kita tidur sekarng sudah malam” kata mama angel dengan ketus lalu menuju kekamar tidurnya.
          “ya sudah ya Ngel, masuk kekamar kamu ya, kan udah malem ya saying ya” kata papa angel lembut, tak ada respon dari angel, tapi dia hanya bernjak dari tempat dudukknya dan berjalan menuju kamarnya.
          “hemm.. ada apa sebernya dengan anak itu?” kata papa angel lalu berjalan menuju kamarnya.
          “PAPAAAAAAAAAA…” teriak Angel dari damal kamarnya yang sontak membuat papa dan mama angel berlari meuju kamarnya.
          “ANGEEEEEL…?” saat papa dan mama angel membuka kamarnya, papa dan mama angel melihat angel sudah gantung diri di depan kamar mandi yang ada di kamarnya dan ada surat di tangannya bertuliskan. “KALIAN TAK AKAN SELAMAT” yang sontak membuat papa dan mama angel berlari keluar rumah dengan terburu-buru mereka tak melihat truk dari arah kanan sedang melaju cepat sehingga mereka tertabak truk tersbeut…

13 TAHUN KEMUDIAN.

          “Bagaaaas, jangan rese ah, jahat bagaet sih jadi orang…” kata seorang gadis manis kepada sahabatnya tersebut, tapi Bagas hanya meledak dan terus meledek yang membuat gadis tersebut semakin geram.
          “ya udah yuk Chel, setres gue lama-lama mikirin Bagas yang otakanya agak miring” kata gadis tersebut lalu menrik tangan sahabatnya yang lain menjauh dari tempat etrsebut.
          “iya Cindai, pelan-pelan ya sayang ya..” kata Chelsea lembut.
          “idih si Cendai marah…” kata Bagas masih tetep tertawa terbahak-bahak.
          “Bagas, sudah lah jangan buat Cindai marah, kenapa sih tiap hari kalian bertengkar mulu” kata Chelsea bijak, Bagas malah ketawa terbahak-bahak.
          “Karena gue…. Suka bikin cindai marah” kata Bagas langsung berlari menjauh dari kedua sahabatnya tersebut. Sedangkan Cindai sedri tadi hanya manyun.
          “udah deh chel, mending kita ke kelasnya Difa aja, setres gue kalau tiap hari di kelas ini bersama bocah tengil itu” kata Cindai lalu nyelongdengan sekua hatinya yang emninggalkan Chelsea yang sedang cekikikan melihat aksi sahabatnya tersebut.
***
@Kantin
          “satu minggu lagi kita suadh keluar ya dari SMA ini..” kata Difa membuka pembicaraan.
          “iya bakal kangen banget gue sama omelan dari bu winda… hahaha” kata Bagas asal-asalan.
          “hahah, bagas-bagas loe mah tetep aja” kata Chelsea ketwa cekikikan melihat aksi bagas.
          “Tapi kita sepakat kan akan kuliah di ITB” kata Cindai, mereka memang sahabatan dari orok, dari mereka TK, SD, SMP, dan SMA mereka tetep satu sekolahan dengan cara itu mereka membtikan rasa persahabatn mereka.
          “iya dong, kita disana beli rumah sendiri saja..” kata Bagas membuat usul
          “iya bagus juga usul loe gas, bagaimana dengna yang lain?” Tanya Difa
          “iya sih kalau kita Kos kan sama aja, tetep bayar, kalau kita beli rumah sendiri kan bias lebih enak” kata Chelsea menambahi
          “iya udah gitu aja deh, setuju, dan loe Ndai gmana setuju ngga?” Tanya Difa
          “hah gue?” Tanya cindai gugup
          “halah cindai kan anak mama, jadi ngga akan setuju dia” kata bagas seenaknya
          “loe nyebelin banget sih” kata cindai geram.
          “tuh kan kalian mulai lagi, bagaimana kalau kita tinggal serumah kalau cndai sama bagas tetep bertengkar kaya gini sih” kata Chelsea emosi
          “aiiish….” Kata cindai frustasi lalu meneguk es jeruk ayna ada di hadapannya.
          “gini aja adeh, besok hari minggu kita ke Bandung yuk cari Rumah sederhana saja tapi yang penting fasiliyasnya memadhi untuk kita berempat..” kata Difa
          “Sip deh…” kata mereka bebarangen. Dan mereka pun melanjutkan makanan mereka.
***
          “udah dicari kesana kesini ngga ada rumah yang mau dijual…” kata Chelsea mengeluh.
          “coba kita Tanya saja warga di sekita sini” kata Cindai
          “iya gue setuju dengan cindai, gini biar gue sama Chelsea dan loe gas sama cindai” kata Difa lalu mennggdeng tangan chelsea da pergi meninggalkan cindai dan bagas tanpa menuggu sanggahan dari mereka.
          “Aiiissssh, sial…” kata Cindai lalu menoleh kearah Bagas, sedangkan bagas dengan santainya malah bermain hpnya.

Chelsea-Difa
          “kok Cindai dan Bagas di barengin sih Fa?” Tanya chelsea
          “biar mereka akrab ngga bertengkar terus, kita kan mau tinggal seumah masa mau kaya gini terus sih?”
          “iya bener banget deh loe” kata chelsea tersenyum.
          “ya udah jalan yuk” kata Difa tersenyum manis.
          Setelah setengah jam mereka berpisah akhirya mereka berkumpul kembali di tempat sebelumunya mereka berpisah.
          “Udah ketemu rumahnya?” Tanya Bagas ngos-ngosan.
          “hanya satu Gas, yang di dekat kampus kita hanya satu yang belum terjual.” Kata Difa
          “diaman Fa?” Tanya Bagas
          “Di Dago bandung utara disana katanya ada rumah yang cukup nyaman” kata Difa

          “oke kita langsung kesana aja” kata Cindai dan akhirnya merekapun masuk kedalam mobil dan bergegas ke Dago untuk melihat rumah tersebut.


Bersambung !!!


Senin, 01 Juli 2013

Hingga Akhir Hayatku (CERPEN)

Hingga akhir hayatku
Karya : Anita S. Rahayu


“Tersenyumlah saat kau mengingatku.
“karena saat itu aku sangat merindukanmu.
“dan menangislah saat keu merindukanku.
“karena saat itu aku tak berada disampingmu.
“tetapi, pejamkanlah matamu itu karena apada saat itu aku ada di dekatmu
“karena aku sudah ada dihatimu untuk selamanya
“tak ada yang tersisa lagi untukku
“selain kenangan-kenangan indah bersamamu
“mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
“mata indah yang dahulu adalah milikku
“kini semuanya tersa jauh meninggalkanku
“kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu
“hati, cinta, dan rinduku hanya milikmu
“cintamu takkan bisa membebaskanku
“bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain?
“saat sayap-sayapku telah patah karenamu
“cintamu akan tetap indah bersamaku
“hingga akhir hayatku
“dan setelah kematian
“hingga tangan tuhan yang menyatukan kita lagi
“betapapun hati telah terpikat oleh sosok terang dalam kegelapan
“yang tengah menghidupkan sinar redupku.
“namun tak dapat menyinari dan mneghangatkan perasaanku yang senungguhnya
“aku tak akan pernah merasakan cinta yang lain
“selain cintamu
“karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku
“kau tak akan pernah terganti
“bagai pecahan logam, mengekalakan, kesunyian, kesendirian, dan kesedihaku.
“kini aku tlah kehilanganmu.
~Anita S. R~
***
            “Cindai…?” panggil seseorang separuh baya menghampiri anak tercintanya tersebut
            “….” Tapi tanpa respon dari ankanya tersebut, terlihat dia masih terdam dalam lamunanya.
            “cindai…” pannggilnya lagi sambil menepuk pundak anaknya tersebut.
            “Aaaa apa?” kata cewek manis yang tak lain bernama cindai tersebut, dengan gugup dia langsung menutup buku diary yang ada di depannya.
            “kamu kenapa sayang, habis nangis ya?”
            “ngga kok ma, tadi mata cindai tiba-tiba perih”
            “oh ya sudah kalau gitu”
            “emangnya ada apa bunda?”
            “bunda hanya mengingtkan kamu saja, sekarang sudah jam 5, bukannya nanti malam kamu ada acara? Cepat mandi sana”
            “upps, cindai lupa bun, thanks bundaaaa..” kata cindai lalu beranjak dari tempat duduknya lalu berlari meuju kamarnya.
            “hati-ati sayanaaaang” teriak bunda cindai sambil tersenyum.
***
            “aissssh, gara2 tadi malem gue telat deh, ah” geritu cindai sambil berjalan melewati lorong sekolahan dengan tampang gugupnya, dia melihat jam yang melingkar di tangan kirinya menunjukkan jam 07:10.
            “sialan telat 10 menit lagi” katanya lagi alu meniki tangga dengan gugupnya dia menaiki tangga tersebut, lamunnaya terbuyar ketika melihat owok yang ia sayangi selama ini melihatnya dengan tatapan sinis kearahnya.
            “bagas..?” katanya pelan lalu berlari meninggalkan cowok tersebut kearah kelasnya, tak tersa bitiran air matanya tumbah begitu saja. Setelah beberapa saat sampailah di depan kelasnya, dia merapikan bajunya dan membersihkan airmatanya yang sedari tumpah tanpa terkendali begitu saja. Pelan-pelan cindai pun membuka pintunya.
            “HAPPY BIRTHDAY CINDAAAAI…” sorakan-sorakan itu tiba-tiba terdengar di telinga cindai saat dia membuka pintu kelasnya. Cindai merasa bingung, dilihatnya sahabat-sahabat cindai mulai mendekatinya.
            “niat banget sih kalian…?” kata cindai sambil tertawa.
            “karena kita sayang banget sama loe” kata Angel salah satu sahabat cindai
            “ini tiup dong lilinya” kata Chalsea sambil menyodorkan cake bertuliskan ‘happy birthday tembem’ yang soontak membuat cindai sedikit manyun, anak-anak satu kelas hanya tertawa melihat aksi cindai
            “ayooo tiup dong lilinya” sorak teman-teman yang lain.
            “eiits, minta permohonan dulu deh dai” kata Chelsea yang mengambil kembali cake tersebut, cindai hanya tersenyum.
            “Ya Tuhan, aku sayang bagas, aku ingin dia kembali menjadi milikku lagi seperti dulu untuk sekarang, besok dan selamanya” kata cindai dalam hati, dia pun lalu meniup lilin tersebut, air matanya tumpah begitu saja, dia pun lalu memeluk kedua sahabatnya tersebut.
            “kenapa cindai tenang” kata angel kebingungan.
            “cindai…” panggil chelsea lembut. Cindai masih tetep saja menangis, air matanya bukan karena dia bahagia karena mendapat kejutan dari teman-temannya, tapi karena hal lain yaitu ‘bagas’
            “gue kangen bagas” kata cindai masih tetep nangis, angel dan chelsea pun mengajak cindai untuk keluar dari kelas biar lebih tenang, angel dan chelsea sangat mengetahui apa yanga sedang dirasakan oleh cindai, cindai sangat mencintai sosok bagas, sosok yang dulu telah menemanniya, yang membuatnya tegar, yang membuatnya bisa bertahan hidup dan baginya bagas adalah segala-galanya, tapi itu dulu sebelum bagas bertemu sosok perempuan yang telah menggantikannya di hati bagas.
***
@panti asuhan
            Seperti biasa, disinilah cindai biasa mengahbiskan sorenya di luar bertemu dengan anak-anak yatim piatu, dulu itu dilakukannya bersama bagas, tapi sekarang dia hanya bisa melakukan itu sendirian. Gadis cantik itu pun berjalan kearah taman tempat anak-anak berkumpul, dilihatnya semuanya tak bersemangat hari ini.
            “heeey kalian kenapa murung?” sapa cindai yang menunjukkan sikap tegarnya, semua anak tiba-tiba melihat kearah cindai dengan panadangan ibah.
            “kalian kenapa?” tanya cindai lagi
            “kakak? Kami sayang kakak, kami akan selalu ada bersama kakak walaupun kak bagas sudah tak besama kakak” kata salah sau anak tersebut yang sontak membuat cindai terdiam, dia memutarkan memorrynya tempo lalu bersam bagas bermain dan bercanda disini. Dia melihat semua anak yanga da disana terlihat menunduk dan merasakan kesedihan yang sekarang cndai alami.
            “kok malau gaau semua sih, kita main yuk” kata cindai membyarkan lamunan mereka, semuanya tampak bersemangat lagi
            “kita lagi malas bermain kak, bagaimana kalau kita denger kakak nyanyi saja” kata salah satu anak yang ada disana, cindai pun hanya menganggu setuju, cindai pun dudul di antara mereka dan yang lainnya melingkar. Cindai mulai menynyikan lagu tersebut.
            “Hilang semua janji… semua mimpi… mimpi indah”
            “hancur hati ini, melihat semua ini”
            “lenyap telah lenyap kebahagiaan di hati”
            “ku hanya bisaa… menangisi semua ini”
            “hancur hati ini melihat kau telah pergi..”
            “langit menjadi gelap berkelabu”
            “menyelimuti hatiku…”
            “mengubah seluruh hidupku…”
            “mengapa semua jadi begini..”
            “perpisahan yang terjadi…”
            “di anatra kita berdua..”
            “ku akan mennati sebuah keajaiban”
            “yang membuat kita bisa bersama kembali”
            Semua tepuk tangan mengiringi lagu indah cindai, hanya satu yang dia fikirkan saat ini yaitu bagaimana bisa dia melihat semua orang yang ada di dekatnya merasakan kesediha yang juga di rasakan olehnya, cindai tak dapat membendung apa yang sedang dia rasakan saat ini, airmatanya tiba-tiba bercucuran.
            “kakak kenapa nangis?”
            “kaka nangis karena kakak bahagia punya kalian” katanya lalu semua anak yang ada di panti tersebut memeluk dengan penuh kasih sayang.

***
            Sudah 1 bulan ini dia hidup tanpa Bagas, walapun masih sakit tapi bagaimanapun dia harus bisa melewatinya dan baagaimanapun rasanay dia harus ikhlas menerimanya.
            “Cindaaaai…” panggil seseorng dari belakang saat cindai pergi kekantin saat istirahat pertama.
            “eh angel, ada apa ngel, oh ya mana chelsea?”
            “mau kekantin ya? Ayuk baren Ndai”
            “iya Ngel, mana chelsea tumben ngga bareng loe”
            “katanya mau ketemu pacar barunya, haha untung sahabat kita udah punya pacar ya Ndai”
            “wah gue harus jadi orang pertama yang meminta pajaknya”
            “tidakcindai gue yang harus minta pajaknya duluan”
            “kita sama2aja deh Ngel mendingan”
            “iya juga sih, kira-kita siapa ya pacaranya?”
            “loe tanya gue Ngel, terus gue tanya siapa dong?”
            “tuh sama tukang mie ayam” kata angel yang sudah di depan warung mie ayam.
            “buk mie ayamnya dua ya bu sama es teh, eh iya bu boleh tanya?” kata cindai kepada penjual mie ayam
            “iya nak ada apa?”
            “ibuk tau ngga pacarnya chelsea siapa?” kata cindai sambil ketawa-ketawa yang oomatis membuat angel semakin geram dengan sikap sahabatanya tersebut.
            “sudah buk tak perlu di jawab” kata angel lalu menarik tangan cindai yang sedari tadi cengengasan. Lalu diajaknya ke meja yang belum terisi.
            “katanya suruh tanyagmana sih ngel” kata cindai sambil duduk di kursi
            “haha loe sih kebiasaaa…” kata-kata angel terpotong sambil matanya terbelalk melihat orang yang saat ini ada di hadapannya.
            “kenapa lo?” kata cindai juga tak kalah bingung saat melihat orang yang membuat angel terdiam.
            “tak mungkin..” kata cindai smabil meneteskan airmatanya.
            “cindaaai..” kata angel sambil menenagkan cindai
            “tidak mungkin, ayoo pergi ayooo gue ngga kuat ngel ngga kuat”
            ‘terus mie ayamnya”
            “bilang ngga jadi gue udah ngga laper”
            “iya, bentr tunggu gue ndai”
            “ayoo ndai…” kata angel lalu pergi bersama cindai ke UKS disana tempat yang sangat cocok untuk menumpahkan semuanya karena di UKS tempat yang sangat sepi, Air mata cindai sudah benyak yang tumpah di pipi manisnya, dia tak dapat membendung lagi tangisan ini, setelah beberapa menit akhirnya tiba di UKS, cindai pun begegas masuk dan duduk disalah satu sofa yang ada Disana
            “Cindai tenang dong…”
            “gue… gue ngga percaya sahabat gue ternyata yang ngerebut bagas, yang membuat bagas seperti ini”
            “iya gue tau, gimana rasa sakit ati loe gue sanagt tau tapi please sadar dong ndai”
            “gue ngga tau kalau chelsea yang tempo lalu jalan dengan bagas”
            “Ndai…”
            “gue nyesel banget sama loe chel, chelsea beneran gue nyesel banget gue itu sayang dan cinta banget sam bagas”
            “iya Ndai gue tau tapi loe juga harus semngat ya, please Ndai please gue sayang banget sama loe gue ngga mau kalau loe kaya gini” kata angel sambil meluk cindai
***
            “gue sekarang tahu, kenapa loe ngejauhin gue, ittu karena loe sayang sama bagas, gue nyesel banget sudah kenal banget sama loe” kata cindai lalu berdiri di depan jalan, sebuah truk tiba-tiba datang.
            “Cindaaaaai…..”
            “BRAAAAAK…” lumuran darah pun bercucuran di jalan semua orang lalu berhamburan menuju kesana.
            “Cindaaaai loe gila ndai..” kata angel sambil menangis
            “gue sayang bagas..” kata cindai lalu teresenyum dan mengembuskan nafas terakhirnya.
            “CINDAAAAAAAAAAI…..”
“Tersenyumlah saat kau mengingatku.
“karena saat itu aku sangat merindukanmu.
“dan menangislah saat keu merindukanku.
“karena saat itu aku tak berada disampingmu.
“tetapi, pejamkanlah matamu itu karena apada saat itu aku ada di dekatmu
“karena aku sudah ada dihatimu untuk selamanya
“tak ada yang tersisa lagi untukku
“selain kenangan-kenangan indah bersamamu
“mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
“mata indah yang dahulu adalah milikku
“kini semuanya tersa jauh meninggalkanku
“kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu
“hati, cinta, dan rinduku hanya milikmu
“cintamu takkan bisa membebaskanku
“bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain?
“saat sayap-sayapku telah patah karenamu
“cintamu akan tetap indah bersamaku
“hingga akhir hayatku
“dan setelah kematian
“hingga tangan tuhan yang menyatukan kita lagi
“betapapun hati telah terpikat oleh sosok terang dalam kegelapan
“yang tengah menghidupkan sinar redupku.
“namun tak dapat menyinari dan mneghangatkan perasaanku yang senungguhnya
“aku tak akan pernah merasakan cinta yang lain
“selain cintamu
“karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku
“kau tak akan pernah terganti
“bagai pecahan logam, mengekalakan, kesunyian, kesendirian, dan kesedihaku.
“kini aku tlah kehilanganmu.
~Anita S. R~




Aishiteru (Part 4)

AISHITERU
Karya : Anita S. Rahayu


Bagas tadi sebenarnya tak pergi meningglkan tempat itu diia hanya sembunyi di semak-semka untuk mendengarkan antara cindai dan Alvin
            Ternyata terdenga suara Alvin nembak cindai, dia hanya bisa terdiam kaku mendengar penryataan tersebut.
            “Cindai..gue juga sayang loe, mau gak loe jadi pacar gue?” ucap bagas sambil berjalan meninggalkan tempat tersebut dengn hati yan sangat kesal, cewek yang dia sukai selain Chelsea ternyata menjadi pacar ssaudara dan sahabatnya sendiri.
***
            Alvin sudah resmi menjadi pacar Cindai dia mengantarkan pulang Cindai, cindai masih tak bisa bicara apa-apa.
            “kamu mintadianterin kemana?” tanya Alvin
            “ke rumah teman ku aja kak, salma, di salon itu” jawab cindai dingin, saat Cindai sudah sampai di depan rumah salma, cindai langsung masuk kedalam tanpa memperdulikan Alvin, terliha disana sudah ada Dinda, novi, dan salma.
            Cindai pun mneceritakan semua kepada sahabat-sahabatnya tersebut.
            “Apa loe jadian sama kak Alvin?” kata salma kaegt
            “gue gak bisa bicara apa-apa waktu itu saking kagetnya” kata salma nagia
            “jalanin saja, kalau loe nyakitin hati kak Alvin, loe bakal malah di benci sama bagas?” kata Novi menambahi.
            “iya gak papa kok dengan mnjadi pacarnya Alvin kan gue bisa deket sama kak bagas” kata cindai akhirnya tersenyum
***
            Berita jadian Cindai dan Alvin sudah menyebar di seolahan, Alvin sekarang kelas 9 dan Cindai kelas 8.Mereka di nobatkan sebagi pasangan terserasi, bagaiman tidak cndai cantik, sedangkan Alvin ganteng.
            Tidak itu juga sekarang Cindai lebih akrab dengan ganknya Alvin yaitu Chlesea bagas difa angel dan josia, di banding dengan sahabt-sahabtanya yang dulu.
            “sepetinya dia sudah bahagia dengan gank sempurnyanya” kata Novi sambil meliha cibdai tersenyum puas
            “iya” kata salma jengkel
            “biarin saja, nanti kalau ada masalah pasti ke kita” kata Dinda.
            Cindai sepertinya mengerti salma, dinda, dan novi melihat kearahnya lalu berajalan ke rah sahabatnya tesebut.
            “beb mau kemana?” tanya lavin, tak dijawab oleh cindai, tapi hanya memmenunjukkan jarinya ke sahabatnya.
            Salma yang melihat kea rah cindai yang sedang menuju kearahnya dia langsung bernjak pergi..
            “yuk ke dalem kelas yuk, bosen sama sahabt yang sudah punya temen baru”sindir salma lalu pergi dan diikuti oleh dinda dan novi.
            Cindai yang mengerti kata-kata yang di tujukkan oleh dirinya itu langsung berhenti jalnnya dan hanya bisa melihat kearah sahabatnya itu meningglkannya.
***
            Bagas pun hanya terdiam keika melihat Alvin dan cindai berduanan bercanda.
            “Gas, loe kenapa?” tanya Chelsea yang melihat bagas sedang murung
            “gak papa kok” kata bagas lalu tersenyum menutupi kemurungannya.
            Alvin dan Chelsea pun berpamitan karena di panggil oleh gurunya tinggal ada bagas dan Cindai.
            “kenapa dek diam aja?” tanya bagas basa basi.
            “gak papa kak” kata cindai sambil tersenyum
            “eh kak loe pernah ngerasaan jatuh cinta?” kata cindai lagi
            “gak tau dek, soalnya gue gak pernah jatuh cinta, tapi gue pernah merasakan sakit pas ada seorang cewek sudah jadi pacar orang lain” ucap bagas sambil menatap lurus.
            “itu namanya cinta kak” kata cindai
            “iya bisa di bilang gitu, jatuh cinta sama cewek yang berwajah aneh, hitam, tapi dilihat dari segi hati dia sangat baik, aku merasakan dia cantik bangte” katanya sambil ersenyum.
            “memangnya dia siapa kak?” tanya cindai sambil murung ternyata bagas sudah menyukai cewek lain
            Baru Bagas ingin mebanjawab, ternyata Alvin datang ingin menjemput Cindai
            “Gas, gue bawa cinainya dulu ya” kata Alvin, bagas hanya mampu mengangguk sambil tersenyum di tinggalnya bagas yang sendirian.
            “Dai, asal loe tau ya, cewek verwajah aneh itu loe, gue sayang loe” kata sambil mengaruk-garuk kepalnnya tanda frustasi.
***
            Sudah satu bulan lamanya Cindai berpacaran dengan Alvin tanpa ada rasa cinta. Cindai juga tak kuat dengan ini semua, Disaat dia sudah di puja-puja orang, mendapatkan cowok yang menurut orang-orang ganteng malah Cindai di jauihi sama sahabat-sahabat terbaiknya itu.
            Di ajak jalan-jalan oleh Alvin, seperti biasa dia tidak bisa menolaknya karena Alvin langsung menjemputnya.Saat di perjalanan pulang Cindai merasa tak kuat dengan semua ini.
            Cindai pun di turun kan dirimahnya.
            “Sampai ketemu besok ya beb, aku jemput” kata Alvin
            “sudah kak, mulai besok kakak gak usah jemput aku lagi” kata Cindai bergetar
            “maksud loe?”
            “gue ingin hubungan ini berakhir”
            “hah, terus?” kata Alvin sambil berjalan kea rah cindai.
            “gue itu gak suka sama loe kak, kapan gue ngomong teriam cinta loe?” kata cindai menangis
            “terus maksud loe sebulan ini apa dai?”
            “tinggalkan gue!!” kata cibdai lalu berlari menuju rumahnya. Dia ingin menangis sekencang-kencangnya.Dia ingin melepaskan semua bebannya.
***
            Saat Cindai dan Alvin putus sekarang sekarang dia hanya sendirian, memang sekarang Cindai sudah beribah menjadi cewek sempurna, 11-12 sama Chelsea yang dulu disainginya. Tapi dia sakarang tidak lah bahagia seperti dulu tanpa seorang sahaba yang disayangniya.
            Dia berjalan kea rah aula sekolahan, untuk mencari ketenangan.
            Terliaha semua sahabatnya ada disana.Cindai lalu menemui mereka.
            “Salma, Dinda,  Novi, maafin gue” kata Cindai sambil nangis
            “gue ngaku salah, gue minta maaf” kata cindai sambil menangis
            “iya gak papa kok “ kata Salma angkat bicara dia tidak tega melihat cindai menangis.
            “makasi” kata cindai lalu memeluk ke tiga sahabanya itu.
            “loe putus sama kak Alvin ya?” tanya Novi
            “iya..” kata cindai
            “kenapa?” tanya Dinda
            “gue gak ingin persahabatan kita hancur, lagian gue juga gak sayang sama dia” kata Cindai lalu Dinda menyanyikan lagu dari audu untuk sahabat.
‘biarkan saja kekasihmu pergi’
‘teruskan saja mimpi yang kau tunda’
‘kita temukan tempat yang layak’
‘sahabatku’
(Dinda lalu merangkul ke tiga sahabatnya)
‘kupercaya kan langkah bersamamu’
‘tak kuragukan berbagi dengan mu’
‘kita temukan’
‘tempat yang layak sahabatku’

‘kita mencari’
‘jati diri’
‘teman lautan mimpi’
(semuanya pun ikut bernyanyi bersama Dinda)


‘aku bernyanyi untuk sahabat’
‘aku berbagi untuk sahabat’
‘kita bisa jika bersama’
‘kita berbagi untuk sahabat’
‘kita bernyanyi untuk sahabat’
‘kita bisa jika bersama’

Cindai, salma, dinda, dan Novi pun akhirnya kembali menjadi sahabat.
***
“Kenapa loe putus?” tanya seseorang
“dia gak sayang gue gas”
“sabar ya bro, mas aloe pindah Cuma gara-gara cindai?” tanya seseorang tersebut yang
tak lain yaitu Bagas.
“iya gas, gue sakit hati banget, gue udah sayang banget sama dia gas”
“vin, gue ngerti, sabar ya!”
“ada satu permintaan gue”
“apa itu vin?”
“gue sayang banget sama cindai, bagaimanapun caranya loe gak boleh jadian sama
cewek yang gue sayang” kata Alvin yang membuat bagas tertegun, bagas hanya tersenyum menangguk.
            “thanks gas, gue berangkat dulu”
            “oke salam ke mama papa loe” kata Bagas sambil mengantarkan Alvin ke bandara.
***
            Saat ini pengumuman lulus kelas 9, yaitu bagas, Chelsea, difa, josia dan kawan-kawan, Cindai berencana untuk menyatakan cintanya ke Bagas untuk terakhir kalinya, tak mengiraukan cintanya di terima bahkan juga di tolak.
            “Kak Bagas..” kata Cindai saat menemui bagas di taman yang sedang menfoto-foto sekolahan yang akan ditinggalkannya.
            “Iya cindai, mau tanda tangan di baju gue?” kata Bagas.
            “iya kak, nanti saja, kak gue mau ngomong sama loe”
            “iya dai, ngomong saja”
            “kak, kak bagas, gue sayang sama loe kak, gue ngerubah semuanya karena loe kak, gue merebuah menjadi lebih baik Cuma gara-gara loe, gue gak suka sama kak Alvin, gue jadian sama kak Alvin biar gue bisa deket dan jai teman loe kak, AISHITERU kak” kata Cindai panjang lebar sambil menangis, sepertinnya cindai sudah lega dengan apa yang dia katakana.
            Bagas terihat sangat kaget dengan pengakuan si Cindai.Dia masih memandang wajah Cindai yang sedang nagis dan mencoba untuk ketawa.
            “sini kak, gue mau tanda tangan di baju loe” kata cindai, dia ingin bertanda tangan di pas dada Bagas ternya disana ada tulisannya. ‘BAGAS SAYANG CHELSEA’
            “Bagas sayang Chelsea?” kata Cindai tak percaya.Bagas hanya mengangguk.
            “Se..se..selamat ya” kata cindai nangis dan tertawa dipaksakan.
            “dai..” gumam Bagas
            “kapan kak?”
            “udah satu minggu yang lalu” kata bagas, cindai masih menangis. Dia pun berjabart tangan dengan bagas dan pergi meningglkan bagas”
            “dai loe gak papa?” tanya bagas kawatir. Cindai hanya tersenyum lalu menggelang dan melanjutkan jalannya.
***
            Bagas mengmbil sebuah album yang disana terdapat fotonya Cindai yang dari awal mereka bertemu saat Cindai masih jelek dan hitam.Saat itu juga bagas sudah mulai menyukainya.Samapi dia berbah menjadi bidadari yang cantik dia selalu tetap dihati.
ASHITERU CINDAI…

END