Saat 'Kamu' dan 'Aku' Menjadi 'Kita'
PART 2
@Sekolah
Saat tiba di sekolah, seperti biasa Bagas dengn gaya cool nya itu berjalan melewati koridor sekolah dengn gagahnya, memang sih, Bagas memang populer di sekolahnya, katanya sih dia ganteng nomor dua di sekolahnya setelah Debo, 'wow', saat ingin masuk kedala kelasnya langkahnya punterhenti ketika melihat seorang cewek yang sangat ia benci.
“ampun deh tuh cewek udah datang” ucap Bagas dalam hati, sekejab kemudian Bagas pun melanjutkan jalannya menuju bangkunya.
“Angel keluar yuk,ada orang tolol
datang tuh” kata Salma sambil melirik Bagas sinis banget kayak mau copot itu
mata. Bagas yang menegerti kalau kata-kata itu di tujukan padanya langsung
nyamperin itu gadis
“heh ngajak berantem loe?” bentak
Bagas
“apa..? gue gag dengar,? Emnagnya si
anak ngomong apa Angel?” Tanya salma pada Angel
“katanya loe ngajak berntem ama
Bagas?” kata Angel bingung
“ANGEL TERNYATA DIA NYADAR YA, KAN
DISINI BANYAK BANGET ANAK, KENAPA DIA YANG NYADAR YA? APA MUNGKIN DIA MEMANG
TOLOL?” Kata Salma teriak-teriak sehingga membuat seisi kelas tertuju pada
mereka
“sialan banget ini cewek, nagajak
berantem loe, nanti sore temuin gue di lapangan basket. Kalau loe berani sih,
tapi masak sih anak pengecut kayak loe berani, hahah” ucap Bagas yang langsung
di tinggal ke lur kelas,yang membuat Salma semakin jengkel sama Bagas
***
“kenapa
sih loe selalu benci banget sama si Bagas?” Tanya Difa saat pelajaran tiba
“emmm” ucap Salma sambil maenin bolpoinya ke rambutnya.
“kenapa
sih, jawab dong, tapi gue sebagai sahabatnya yang udah 4 tahun bersama baru
pertama ini Bagas semarah itu” jawabnya lagi sambil garuk-garuk rambutnya
“OOO..” ucap singkat Salma masih dengn pekerjaan awalnya.
“kenapa
sih?” Tanya Difa yang sudah nyerah dengan Salma yang sangat keras kepala
“entar
loe bakal tau sendiri dif,” kata salma sambil tersenyum manis banget
“oke
deh kapan-kapan loe harus cerita ya?”
“oke
Difa, gue janji,kapan-kapan kalau udah waktunya gue bakal cerita semuanya sama
loe.”
“loe
punya nomer hapenya Angel gak?" tanya Difa sambil malu-malu kucing
“hayo
kenapa suka ya?”
“ya
gag sih pengen ngerti aja sih” jawab Difa berbohong. Disaat Difa dan Salma
sedang asik-asikan ngobrol Gilang datang untuk membawa tugas bagi anak-anak,
karena gurunya tidak masuk jadi dia yang gantiin gurunya untuk memilih kelompok
berdasarkan pemilihan gurunnya sendiri.
“masa gue satu kelompok sama SALMA” kata Bagas dan ada penekanan di kata-kata Salma
“eh
jaga ya mulut loe, emangnya gue mau sama loe, najis banget gue” kata salma
membentak
“kalian
ini kenapa sih bertenkar mulu, ya udah kita kan dapat kelompok berempat gue
sama Bagas dan loe sama Difa,bereskan entar di kumpulin jadi satu” kata Angel
ikutan marah
“OKE..!”
kata Bagas dan Salma barengan. Difnya hanya setuju dengan keputusan Angel, tapi
dia sedikitkeberatan dengan apa yang Angle ucapakan karena kenapa yang bersama
Angle seharusnya dia.
***
@Kantin
Saat Salma dan Angel makan di katin
bersama, tiba-tiba gank centil itu datang menghapiri mereka.
“Disini siapa yang namnaya salma?”
Tanya Oik dengan nada bentak
“Gue kak, emangnya kenapa?” jawab Salma
gak punya dosa
“Oh loe, haha, anak gini aja disukai
sama Debo, matanya sakit kali ya..” Ejek Oik yang membuat Salma jengkel. Salma
pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berdiri di hadapan Oik.
“Ha, siapa itu Debo, gue aja baru
kenal nama itu,” jawab salma nyolot
“gag usah nyolot deh, asal loe tau
ya kalau Debo itu pacar gue”
“so, gue harus bilang “AWOWOWO”
Begitu kakak ku yang paling cantik se jagat raya?” kata Salma dengan nada
mengejek.
“eh loe, gag usah ngejek temen gue
kayak iu deh, berani loe sama kita?” kata Chelsea
“Berani, emangnya loe siapa?” kata
Salma tanpa basa basi
“Salma,jangan ambil masalah dengan
kakak kelas dong” kata pelan Angle di telingannya Salma
“Angle kenpa harus takut sama
mereka?” kata Salma yang membuat ketiga Gank centil itu semakin marah. Saat Sivia
mau menampar Salma datang Debo dengan gerombolannya yakni Debo, Alvin, dan Ozy
“Hentikan, gue bilang hentikan”
tangan Debo sigap memeganag tangan Sivia yang hendak menampar pipi Salma, semua
anak yang berada di kantin sudah melihat ke arah salma dan Debo.
“kalian tolol ya, atau bodoh?” kata
Debo sambil menarik tangan Salma keluar dari gerombolan tersebut
“Debo loe tega ya, “ Oik pun menangis, tapi malah di
ketawain sama anak-anak yang ada di katin. Bagas yang sedari tedi melihat
adegan antara salma dan gank centil itu beranjak dari tempat duduknya dan
kembli ke kelas.
***
Disaat di perjalanan menuju kelasnya
Bagas sedang memikirkan kenapa Debo tadi sampai segitunya sama Salma, apa
mungkin cowok sepopuler Debo menyukai Salma? Pertanyaan itu terus yang ada di
benaknya. Saat di kelas Bagas melihat Angel sedang ngobrol bareng Salma,
sepertinya tentang tadi dikantin
“Aduh seneng tuh Salma di gadengin
tangannya sama kak Debo orang terpopuler di sekolahan ini.” Kata angel sambil
menyenggol bahunnya Salma.
“Apa sih loe, gue itu gak ada hubungan
apa-apa sama dia jadi kenapa harus seneng?” kata Salma malu, pipi Salma berubah
menjadi merah, Bagas yang melihat pipi Salma menjadi merah langsung keluar
sambil mukulin bangkunnya.
“BRAAKKK..!” pukulan tangan Bagas ke
bangkunnya, semua anak menoleh padanya terutama Angel dan Salma. Belum sempat
Salma mau memarahi Bagas, Bagasnya sudah beranjak pergi duluan, waktu itu ada
acara rapat guru,jadi habis istirahat mereka di pulangkan.
“Angel, gue udah di jemput gue
pulang dulu ya, apa loe mau ikut pulang bareng gue?” tawar Salma
“thanks ya Ma, tapi gue habis ini ada acara sama mama
gue ke butik dulu” jawab Angle
“ooo, ya uda gue duluan ya..” kata Salma
dengan menujukan senyum termanisnya, dan disertai anggukan dari Angel yang
tandannya menyetujuinnya, disaat Salma sudah keluar dari kelasnya dia baru
berfikir tentang Salma, Bagas dan Debo, apa hubungannya?
“apa sih hubungannya Bagas sama
Salma?” kata Angle
“mereka memang sudah Saling kenal
senelumnya tapi kenapa mereka seperti tidak suka satu sama lainnya?” katanya
lagi. Angel mulai menyadari kalau tadi di kantin saat dia dan Salma di kerjain
sama kakak-kakak gank centil Angel yang melihat Bagas terus melihat salma
seperti kasihan tapi saat salma pergi sama Debo dia lansungikutan pergi
meninggalkan Difa dan Josia.
“apa sih yang terjadi antara kalian,
apa mungkin mereka dulu pacaran?” pertannyaan demi pertannyaan itu muncul dan
akhirnya mamanya Angel menjemputnya.
***
@Rumah
Bagas
Bagas yang baru pulang dari sekolahannya itu tampak lesu
ketika masuk ke dalam rumahnya, mamanya yang melihat keadaan Bagas langsung
menyapannya,
“kamu kenapa nak, ada maslah dengan
temanmu?” kata mama Bagas, Bagas hanya menoleh ke mamanya dan langsung
meneruskan jalannya menuju kamarnya. Memang hati bagas memang sangat bingung
memikirkan apa hubungannya Salma dengan Debo. Meliahat Bagas seperti itu
mamanya Bagas menyuruh Gabriel yang waktu itu ada di ruang makan untuk nemuin
Bagas biar dia bisa curhat dan mendapat anggukan dari Gabriel, Gabriel pun
langsung menusulnya.
“kenapa sih si Debo tadi nolongin
Salma cewek aneh itu?”tanyanya dalam hati, dan saat itu juga
Gabriel pun masuk ke dalam kamarnya Bagas.
“memangnya kenapa? Loe dari tadi
ngelamu terus” Tanya Gabriel sambil nidurin dirinya di kasur empuk milik Bagas.
“gue lagi bingung aja kak?” jawab Bagas,
Bagas memang sama saudaranya Gabriel maupun Ray dia selalu terbuka. Tapi kalau
sama sahabatnya TIDAK MUNGKIN.
“pasti gara-gara Salma kan? Cewek
yang dulu disukai sama Cakka?”kata Gabrie menebak
“emmm, iya kak, kenapa dia deket
banget sama Debo, sampai-sampai tadi ya kak, Salma kan lagi bertengkar tuh sama
kakak kelasnya,eh tiba-tiba si Debo langsung nolongin dia, tidak Cuma itu kak,
Debo juga gandengin tangnnya Salma sampai ke kelasnya, terus pas salma di ejek
sama temennya tentang Debo, dia hanya ketawa terus pipinya merah, nyebelin
banget kan kak?” Kata Bagas panjang lebar memukul-mukul guling yang sedari tadi
di peluknnya.
“ya terserah mereka dong ngapain loe
yang bingung? Kan kalau mereka pacaran ngapain juga loe yang sewot, toh loe
bukan siapa-siapanya Salma kan?” kata-kata Gabrie lansung membuat Bagas
tererdiam sejenak, mencerna kata-kata Gabriel tersbut.
“iya, kenapa gue harus marah-marah
si Bagas, loe gila deh gini cerita sama Gabriel pasti ngiranya gue suka sma
Salma aduh mati gue?”ucap Bagas dalam hati.
“udah ah kak, gue ngantuk,”kta Bagas
ngeles
“haha, ngeles ya, Loe dapat sms dari
Salma ni” Kata kak Iel, sambil mnegotak atik ponselnya
“hah, Salma?” kata Bagas kaget
“katanya loe punya janji sama Salma
di lapangan basket sore ini !” Kata Gabriel langsung keluar dari kamar Bagas
sambil senyum-senyum sendiri.
“ngapain sih loe ketawa-ketawa sih
kak” kata Bagas sambil ngelemparin bantal ke arah Gabriel, lalu pintunya pun di
tutup oleh Bagas.
“oh iya gue punya janji sama cewek
sialan itu” kata Bagas langsung masuk ke kamar mandi.
***
@Rumah
Salma
“emnagnya apa yang Bagas mau lakukan
pada gue ya, nyebelin banget” kata Salma sambil menguncir rambut panjangnya
itu. Mungkin Salma berberada penampilan dengan cewek-cewek lainnya karena dia
sedikit tomboy, tapi gara-gara tomboy dia kelihatan sangat manis. Salma memakai
celana jeans dan pakai baju warna putih, sangat cocok apa yang di gunakan
Salma.
“oke. Penampilan sudah oke,” kata
Salma langsung beranjak dari kursi riasnya untuk mengambil tas sempangnya, dan
bergegas menuju kebawah untuk mengambil motornya.
“mama.. Salma ke sekolahan dulu ya,
Assalamu’alaikum mama” pamit salma lalu mencium pipi mamanya. Dan mendapat
anggukan dari mamanya itu.
***
@Lapangan
Basket
Ternyata Bagas lebih dulu tiba di
lapangan basket tersebut, Salma tampak gugup saat Bagas mulai menatap dirinya
dengan kemenangan.
“Bagus ya, telat loe udah 5 menit
tau dari perjanjian kita” kata Bagas yang mulai mendekati Salma.saat mau berjalan mendekati Salma, langkahnya pun terhenti ketika Bagas melihat sosok yang sangat ia sayangi ada di sampingnya Salma.
“hah kak cakka..” Batin Bagas, Bagas pun kaget, dia hanya terbungkam dan sambil melihat ke arah sampingnya Salma, ya itu Cakka, kakaknya Bagas yang dulu sanagt mencintai Salma.
“kenapa loe?asal loe tau ya, gue itu
gak telat tapi loenya aja yang terlalu semangat” kata Salam agak sedikit
tenang. Salma bingung dengan raut wajahnya Bagas yang mulai lesu, Bagas
langsung duduk terdiam di hadapannya Salma.
“Kak Cakka…!” teriak Bagas mulai
meneteskan air matanya.
“Loe kenapa Gas, mana kak Cakka,
mana?” ucap Salma juga molai bingung dengan keadaan Bagas yang sebegitu
histerisnya.
“itu kak Cakka ada disamping loe.!” Kata Bagsa yang masih menunduk, ia tak mau memandang wajah kakaknya itu, seperti sedang marah dengannya.
“mana ada Kak Cakka sih Gas, gue
bingung deh sama loe” ucap Salma yang agak sedikit takut dengan keadaan Bagas
yang tambah menangis itu. Dan akhirnya Bagas pun pelan-pelan mulai membuka matannya
dan melihat kea arah Salma, ternyata tidak ada sesosok orang pun disana kecuali
salma.Akhirnya Bagas pun langsung memeluk erat Salma, seperti tidak mau Salma
kenapa-kenapa.
“Kak Cakka,gue janji kak, gue akan
janji sama loe gak akan ngelukain Salma lagi, please kak, bantu gue kak.” Kata
Bagsa yang masih memeluk erat Salma, Salma yang kebingungan itu masih mematung
di pelukan Bagas. Bagas kelihatan sangat ketakutan. Sampai-sampai dia tidak
berani menatap Salma lagi, akhrnya Salma mengambil ponsel di tas selempangannya
lalu mengirim pesan ke Gabriel kakaknya Bagas,
“-Gabriel --> kak, cepat kesini, Bagas kak, dia aneh kak, gue
bingung harus ngapain kak,please kak cepat ya..!” Salma masih menunggu balasan
dari Gabriel, sedangkan Bagas masih tetap dalam posisi sementara masih memeluk
Salma. Akhirnya menunggu 4 menit, Gabriel pun membala sms Salma
“-Salma --> emangnya kenapa ma,? Ya udah gue kesana 5 menit gue
nyampek, loe dilapangan basket kan?” Salma hanya melihat Sms Gabrie tanpa di
balas soalnya dia terlalupanik dengan keadaanya Salma.
“Bagas, please gas, jangan seperti
ini, gue takut gas!” ucap Salma sambil menangis masih dalam pelukkannya Bagas.
Tak lama kemudian Gabriel pun sampai di lapangan basket, Gabriel pun langsung
menghampiri Salma dan Bagas.
“k..kak.. ba.. bagas kak..!” kata
Salma masih dengan tangisannya, Gabriel yang tak tau menahu langsung memeluk
Bagas, dan melepaskan pelukannya ke salma, tapi bagasnya menolak seperti tidak
mau berpisah dengan Salma.
“pergi… gue mau sama Salma, gue gak
akan ngelepasin Salma” ucap Bagas sampbil menangis
“emangnya tadi bangaiman sih?”
Gabriel mennyakan kepada Salma, lalu
Salma pun menceritakan semua kejadian Awal dia datang sampai Bagas seperti ini.
Akhirnya pun Gabriel mengerti apa yang terjadi pada Bagas.
“Salma, bantu gue bawa Bagas ke
mobil gue ya, itu ada di depan” Ucap Gabriel sabil menunjukan arah letak
mobilnya itu. Salma pun mengangguk, akhirnya Bagas pun sudah sedikit tenang di
bopong sama Salma dan Gabriel.
“thanks ya, loe dah bantu gue,loe mau
bareng gue apa gak?” kata Gabriel kepada Salma
“gak kak,makasih gue bawa motor
kok,” kata Salma dan menunjukkan senyum manisnya.
“ya udah gue duluan ya, ati-ati
kalau di jalan jangan ngebut-ngebut,oke” kata Gabriel sambilmasuk dalam
mobilnya. Saat mobil Gabriel sudah berjalan jauh Salma mulai berjalan menuju
motornya, ada sedikit keganjalan tentang apa yang terjadi pada dirinya. Tentang
Bagas yang tiba-tiba memeluknya dan tak ingin meninggalkannya,
pertanyaan-pertanyaan itu terus mincul di pikirannya.
***
samapi sini dulu ya, nanti gue sambung lagi, Bagaimana? Bagus? apa jelek ni? hehe ake gue tunggue commentnya ya... :D jangan lupa FOLLOW : @Anita_SHY :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar