“Aku Dan Sebuah Cerita”
Karya : Anita Shanley and Gabriel Stevan Ewaldo | @anitashanley @gabrielstevwald
Buku kusam yang berada di atas meja
belajar itupun tiba-tiba terbuka dengan angin yang berhembus kencang dari arah
cendela, mmebuat suasana sore itu berubah menjadi suasana tenang dan sejuk.
Hembusan angin kencang tersebut membuka buku halam pertama buku berjudul “Aku
Dan Sebuh Cerita”
Lmebaran dengan kertas yang kusam
dan kotor itu mempertonotonkan Barisan
huruf-huruf yang tersusun rapi membentuk sebuah cerita di setiap alurnya.
Sejenak angin berhenti bertiup dan membiarkan lembaran buku itu terhenti di sebuah halaman yang juga penuh dengan tulisan….
Sejenak angin berhenti bertiup dan membiarkan lembaran buku itu terhenti di sebuah halaman yang juga penuh dengan tulisan….
13 Juni
2012
“Riooo, kamu lama-lama nyebelin banget
ya…”
“Ify tenang dong, gue bingung, malam
ini ada party kakakku, kamu kan tahu aku saynag banget dengannya”
“ngomong aja kalau kamu males jalan
denganku malam ini”
“bukan seperti itu Fy, liat aku…”
katanya cowok tersebut lalu memalingkan wajah gadis yang dicintainya untuk
menatapnya. Mata mereka bertemu satu sama lainnya.
“kamu percaya aku kan Fy” katanya
pelan penuh kelembutan
“ah masa bodoh, pacaran aja sama
kakakmu” katanya lalu meninggalkan cowok manis itu terdiam di bawah pohon
rindang, terlihat wajah kusamnya, melihat kekasihnya pergi meninggalkannya
begitu saja.
“Ifyy…” lirihnya, dia terduduk di
bawah pohon, suasannya yang awalnya sejuk menjadi dingin, mulai satu persatu
butiran air hujan membasahi dirinya.
“Aku cinta kamu fy, tapi ingat kak
Shilla juga penting dalam hidupku” Air matanya menetes deras, orang yang dia
cintai tak bisa membuat dirinya bahagia, dia lebih mementingkan egonya sendiri
dari pada pacarnya. Cowok tersebut
berusah berdiri, dia mengumpulkan sekuat tenaganya untuk berusaha berdiri, dia
ambil satu kertas di sakunya lalu menulisakan kata “I love you Ify” diselipkannya
di kotak kecil yang ada di bawah galian pohon tersebut, setiap dia marahan
dengan kekasihnya tersebut tak lupa cowok manis utu menuliskan kata itu tak
terhitung berapa kertas yang ada disana dan tak terhitung juga berapa kali
mereka bertengkar.
“Saat aku
tak bersamamu…”
“sentuhlah
hatimu karna disitulah …
“aku akan
hadir untukmu…”
“jika kau
merindukanku…”
“menangislah
karena saat itu aku sudah tak lagi bersamamu..”
“tapi…
pejamkan mata indahmu itu..”
“karena
disaat itu lah kamu bisa melihatku tersenyum untumu”
***
Sejenak
kemudian semilir angin kembali mengiringi tarian bunga-bunga sakura yang
meliuk-liuk di antara lekukan tirai jendela yang tersibak menyambut kedatangan
sang pembawa udara.
Lembaran-lembaran itu
kembali tersingkap melewati beberapa halaman, hingga terhenti kembali saat sang
dewi angin menghentikan desah semilir merdunya.
Sebuah halaman yang masih penuh dengan rangkaian huruf membentuk untaian kenangan sang penulis….
Sebuah halaman yang masih penuh dengan rangkaian huruf membentuk untaian kenangan sang penulis….
2 juli
2012
“Rioooo, aku itu capek sama kamu, tiap
hari bertengkar, ini itu masalhnya, kapan sih ada waktu buat aku, dasar cowok
plinplan banget jadi orang” crocos cewek manis tersebut
“Plllaaaaak…” sebuah
tamparan mendarat di pipimulus Ify, sontak membuat Ify menjerit kesakitan.
“Maaf
Fy.. A..Aku..” kata Rio sembari memeluk gadis yang saat ini ada
dihadapannya, dia merasa sangat menyesal telah menampar pipi mulus gadis yang
sanat ini ia sayangangi dan Iia cinta.
“Riooo kamu jahat yooo kamu jahat”
katanya sambil menangis di bawah pohon rindang tersebut, semua orang yang ada
disana menatap mereka dengan tatapan aneh, tapi eduanya tak merasa risih,
mereka tetep saja meneruskan daram mereka.
“Ify sekarang kamu mau aku ngelakuin
apa biar kamu ngerti rasa ini Fy”
“….”
“ify jawab dong fy….”
“…”
“sayang….”
“aku pengen ngerti, kenapa kamu lebih
mentingin kaka kamu dari pada aku?”
“karena hanya dia yang aku punya di
dunia ini fy ngertiin aku dong”
“aku cemburu yooo, sanagt cemburu”
“aku janji akan jauh mementingkan
kamu, jadi sekarang kamu senyum ya..”
“iya, makasih ya rio, pulang yuk…”
“ya sudah tunggu di mobil ya, aku ada
urusan sebertr” kata rio, ify hanya menganggu mantap lalu berjalan meninggalkan
rio, sedangkan rio sibuk menulis kata “I love Ify” dan di tarus di bawah poshon
tersebut lalu berlari menyusul gadis yang dia cintai tersebut.
“ketika
kamu ingin menyentuhku…”
“sentuhlah
dengan hatimu…”
“karena
dengan hatimulah aku tersentuh”
“jika dulu
kau menyesal telah menelantarkanku…”
“sekarang
tersenyumlah…
“karena
aku talah pergi jauh untuk meninggalkanmu…”
***
Lembar demi lembar terus tersibak.
Hembusan angin membuka kembali halaman-halaman lusuh yang terkadang hanya
berisi coretan-coretan kasar ataupun gambar-gambar sederhana.Di halaman-halaman
selanjutnya tampak beberapa baris kata dengan tinta yang luntur di beberapa
bagian karena tetesan air mata.Air mata kepedihan dari si empunya cerita.
Hingga sang dewi angin kembali memilih sebuah halaman untuk berhenti…..
5 Januari 2012
5 Januari 2012
“Rio… kakak mau cerita dengan mu…”
kata seoarang cewek cantik datang mengampiri rio dengan wajah sendu
“kenapa kak?”
“kamu syanag kan sama ify?”
“saynag banget kak…”
“kamu cinta kan sama ify…?”
“malah cinta banget kak…”
“kamu ingin ngebahagian dia?
“ dengan cara apapun akan aku bahagian
dia kak”
“kalau begitu jauhi dia…”
“maksud kaka…?”
“dia tak bahagia denganmu… sepertinya
dia lebih banhagia dengan orang lain”
“….”
“…”
“emangya kenapa kaka bilang gitu…?”
“….”
“kak… jawab…”
“dia kemarin baru saja jadian dengan
gabriel, teman kakak, yang lebih tepatnya mantan pacar kakak” enth kenapa apa
yang dikatakan kak shilla sanagt membuat Rio erpukul semua tenaganya sudah
hilang untuk saat itu juga. Air matanya mulai menets keringat dinginnya mulai
bercucuran. Sontak tubuh rio pun jatuh dengan sendirinya.
“Rioo… kenapa kamu…?”
“bangunn yooo banguuunnn…..” Shilla
pun bergegas menelpon ambulance untuk membawanya kerumah sakit.
““Kau lepas genggam erat tanganmu
Pergi menjauh menerobos sang waktu
Tak lagi lekat canda tawa
Mengisi ruang hampa kehidupan
Alur sungai menuju hilir
Tak kan mampu kembali menjemput hulu
Semakin menjauh
Membawa pasir,lumpur dan bebatuan
Hingga sampai di ujung perjalanan
Terpisah jauh di tengah luasnya lautan”
Pergi menjauh menerobos sang waktu
Tak lagi lekat canda tawa
Mengisi ruang hampa kehidupan
Alur sungai menuju hilir
Tak kan mampu kembali menjemput hulu
Semakin menjauh
Membawa pasir,lumpur dan bebatuan
Hingga sampai di ujung perjalanan
Terpisah jauh di tengah luasnya lautan”
***
Hembusan
angin tersebut membuat lembaran tersebut terus membalik hingga halaman
terakhirnya.
6 Mei 2013
“Aku tuliskan semuanya untukmu, ku
simpan semua kenangan bersama mu, ku yakin aku sudah tidak bisa sembuh dengan
semua penyakit ini, kamu mau tau apa alasan utama mengapa aku tak mau jauh dari
kakak ku karena aku memiliki penyakit jantung yang kapan saja bisa merengut
nyawaku, dan saat ini lah waktunya, aku ingin lebih meluangkan waktuku bersama
kakak tersayangku. Dan yakinilah aku cinta kamu ify, dan satu pesanku pergilah
ke pohon cinta (sebutan pohon yang sering dilalui bersama ify) temukan sesuatu disana
bukti betapa aku sangat mencintamu” Ify pun terduduk membaca surat yang 3 bulan
yang lalu dibuat Rio yang baru sekarang dia buka karena dia tak sempat
membacanya. Dengan 1 buah buku berjudul “aku dan sebuah cerita”.
Ify pun
lalu begegas pergi menuju pohon tersebut dijatuhkannya buku tersebut di meja
yang lembara demi lembaranya tertiup angin.
“Saat aku
tak bersamamu…”
“sentuhlah
hatimu karna disitulah …
“aku akan
hadir untukmu…”
“jika kau
merindukanku…”
“menangislah
karena saat itu aku sudah tak lagi bersamamu..”
“tapi…
pejamkan mata indahmu itu..”
“karena
disaat itu lah kamu bisa melihatku tersenyum untumu”
“ketika
kamu ingin menyentuhku…”
“sentuhlah
dengan hatimu…”
“karena
dengan hatimulah aku tersentuh”
“jika dulu
kau menyesal telah menelantarkanku…”
“sekarang
tersenyumlah…
“karena
aku talah pergi jauh untuk meninggalkanmu…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar