AISHITERU
Karya : Anita S. Rahayu
Seperti
baisa kalau hari sabtu sekolah di sekolah Bintang ini mengadakan lomba Band
antar kelas.Semua hadir disana.Sora-sorak mereka terdengar disana.
“Gas kesana yuk” ajak segerombolan
temannya yang lagi jalan menju kantin
“kemana Jos?” tanya seorang temannya
“itu Chelsea ke sana kan sekarang
ada lomba band” kata Difa menambahi.
“males ah, mending ke kantin aja”
kata Bagas yang udah neyelonong jalan kea rah kanti. Langkah bagas pun terhenti
ketika meliha pita yang terjatu dari cewek yang jalan di depannya.
“eh loe dek, ini pita loe jatuh”
ucap bagas, dan si pemilik pita langsungmenoleh ke arahnya
“kak bagas?” ucapknya dalam hati dia
samapi tak berkedip sedikitpun
“ini…” kata bagas lagi yang membuat
gadis tersebut terbuyar dari lamunanya. Gadis tersebut mengambil pitanya dengan
wajah merah merona.
“loe cindai kan, anak kelas 7F..?”
kata Bagas lalu pergi dari hadapan Gadis tersebut yang tak lain bernama Cindai.
Teman-teman cindai hanya menatap adegan itu dengan ketawa ngakak.
“Kak Bagas ngerti nama dan kelas
gueeeee” kata Cindai sambil berlari kea rah kelasnya dengan hati berbunga-bunga
di tinggalnya temannya yang sedang bengong melihat keadaan cindai.
“seneng banget ya kelihatannya” kat
Salma lalu berjalan mebuntuti cindai.
***
“Gas loe suka ya sama anak item itu”
kata Josia membuka pemibicaraan saat mereka yang tadinya hanya diem-diem di
kantin.
“iya nih, bagas gak bilang-bilang
suka sama dia” kata Chlesea cemberut.
“iya gak lah” kata Bagas singkat
lalu tertuju pada kameranya.
“oh iya Alvin saudara loe mau
sekolah disini ya?” tanya Difa menyelidiki
“iya, sepertinya sih gitu”kata bagas
sambil pandangannya tertuju pada kamrennya tersebut sambil tersenuyum-senyum
“loe kenapa sih gas?” tanya Chelsea
sambil melihat kea rah kameranya bagas, sontak membuat bagas menyembunyika
kameranya tersebut.
“ih bagas pelit” kata Chelsea dengan
gaya manjanya lalu meneguk air mineral milik bagas yang ada di hadapannya.
Difa da Josia hanya memandang curiga
dengan bagas yang terlihat aneh seperti itu, bagas memang cowok yang sangat di
puja-puja oleh wanita-wanita, tapi anehnya sampe saat ini bagas tak memiliki
pasang kekasih, katanya tidak ada yang cocok dengan dirinya, berbeda dengan Josia dan Difa, karena kegantengannya mereka
malah memanfaatkan itu. Josia dan Difa terkenal Playboy, banyak yang jadi
korbannya.Contohnya saja Angel yang menjadi korbannya tapi anhenya ya masih
saja ada yang mau dengan mereka, dasar tampang bisa segalanya.
***
Samkin hari demi hari, Cindai
merubah semua aspek yang ada di dalam dirinya untuk menjadi lebih baik, dia
ingin menjadi seperti Chelsea, canitk dan segalnya. Dia merubah mulai dari
penampilannya sampai ke arah belajaranya, dia terkenal bodoh di kleasnya,
dengan peringkat 32 dari 33 murid yang ada di kelsnya.
“Cindaii.. “ panggil seorang
sahabatnya dari luar kamarnya.
“ada apa kesini?” tanya Cindai
denngan polosnya yang melihat sahabatnya Salma, Dinda, dan Novi ada di
hadapannya. Tanpa menjawab pertanyaan dari Cindai ke tiga sahabatnya lalu masuk
ke dalam kamar cindai.
“kita ingin meribah penampilan mu”
Salma sahabat Cindai yang mengerti banget dengan tren-teren anak muda jama
sekarang.
“kita mulai dari mana dulu ya?”
tanya Novi, Cindai hanya terdiam di kursi riasnya meliah ke tiga sahabatnya itu
beradu mulut mulai dari mana dia merubahnya.
“kitaputihkan dulu aja” kata Dinda,
salma dan Novi lalu menyetujuinya. Salma, Novi dan Dinda berusaha keras agar
sahabat baiknya itu bisa seperti Chelsea, cewek yang kabarnya di sukai oleh
Bagas.
“Sakit tau pelan-pelan dong” kata
Cindai saat wajah dan tangganya di gosok dengan sikat.Memang terlihat gokil
sih, tapi itu lah pengorbana seorang sahabat demi sahabantnya.
“ya udah ganti dengan lulur nih”
kata Novi mengambilkan lulur yang di bawanya tadi.
***
Cindai datang dengan berbeda,
kulitnya tampak sedikit lebih cerah dari biasanya, rambutnya pun disisir rapi
anggun.
“Kak Bagas…” sapa Salma, Dinda, dan
Novi secara bebaraengan saat melihat bagas dan gerombolannya jalan melewati
mereka, sontak bagas pun menoleh.
“iya..” kata bagas sambil tersenyum
manis.
“bagaimana penampilan Cindai kak?”
kata Salma sambil bercanda terlihat cindai sedang menginjak kaki Salma.
“hemm seperti biasanya!!” ucap Bagas
tanpa ekspresi lalu berjalan meneruskan jalannya dan di ikuti oleh Chelsea yang
sedang memanang aneh kearah Cindai dan kawan-kawan.
“iya seperti biasanya tampak cantik
sepanjang hari” ucapnya bagas dalam hati.
Cindai pun hanya tersenyum kecut
dengan pernyataan bagas yang bilang penampilannya ‘seperti biasanya’ ketiga
sahabatnya hayna terdiam lalu balik ke kelas dengan murungnya.
***
“Haiii BAGASSS” teriak seseorang
yang menjumpai bagas lalu memeluknya.
“Alviiin? Kapan loe balik dari
singapur?” tanya bagas yang tak lain bernama Alvin tersebut. Alvin adalah
saudara sekaligus sahabat terbaik Bagas, yang selama ini tinggal di saingapur.
Dan sekarang dia kembali untu bersekolah dengan bagas di Indonesia
“oh iya perkenalkan ini Chelsea”
kata bagas memperkenlakan sahabt-sahabtnya
dan Chelsea hanya tersenyum manis kea rah Alvin .
“cantik yaa..” kata Alvin dan
mendapat tonyoran dari Bagas.
“punya loe gas?” bisik Alvin di
telinga Bagas
“gak kok, sebatas teman” ucap bagas
di telinga Alvin, alvinya hanya tersenyum
“ini josia dan Difa” kata Bagas lalu
memperkenalkan Josia dan Difa.
“yaudah yuk ke kelas, kata kepala
sekolah kita satu kelas “ ajak Alvin tersenyum bahagia dan mendapat anggukan
dari mereka.
“Tapi bentar ya, gue ada janji sama
bidadari gue, Angel gitu loh” kata Difa yang membuat yang lain tertawa.
***
“Gas, ajak gue jalan-jalan mengelilingi
sekolah ini dong” kata Alvin saat istiraha tiba.
“yaudah yuk,” ajakn bagas sanbi
tersenyum.
Saat Bagas dan Alvin asik-asiknya
bejalan, dari arah kejauhan seorang gadis dan teman-temannya dari arah
belakang, sehingga menabarak bagas dan Alvin.
“Cindai loe sih, jalan pake mata
dong” kata salma menolongnya berdiri.
“maaf ya kak” kata Salma sambil
meminta maaf atas kejadian sahabatnya tesebut. Bagas dan alcin hanya mengagguk
tersenuym lalu Cindai dan teman-temannya pergi menjauh dari Alvin dan bagas.
“siapa tadi gas?” tanya Alvin
“itu adek kelas, dia kelas” ucap
bagas datar.
“namanya siapa gas?”
“Cindai..” ucap bagas singkat.
“cantik ya, anaknya beda, dia manis,
cocok buat sasaran selanjutnya” kata Alvin samba tersenyum manis
“jangaaan” ceplos bagas, bagas saja
bingung kenapa dia bisa berbicara seperti itu.
“kenapa?” kata Alvin menyelidiki.
“heemm, dia kan masih kecil”kata
bagas mencari alasan.
“haha, iya gak papa dong, malah
gampang dapetinnya” kata Alvin tertawa
“ah siall…” kata bagas dalam hati
“jangan bilang loe suka dengannya?”
tanya Alvin
“gak kok” kata Bagas singkat lalu
tak menghiraukan omongannya si Alvin.
Bersambung....!!!
Twitter : https://twitter.com/anitaasrahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar