Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Senin, 01 Juli 2013

Hingga Akhir Hayatku (CERPEN)

Hingga akhir hayatku
Karya : Anita S. Rahayu


“Tersenyumlah saat kau mengingatku.
“karena saat itu aku sangat merindukanmu.
“dan menangislah saat keu merindukanku.
“karena saat itu aku tak berada disampingmu.
“tetapi, pejamkanlah matamu itu karena apada saat itu aku ada di dekatmu
“karena aku sudah ada dihatimu untuk selamanya
“tak ada yang tersisa lagi untukku
“selain kenangan-kenangan indah bersamamu
“mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
“mata indah yang dahulu adalah milikku
“kini semuanya tersa jauh meninggalkanku
“kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu
“hati, cinta, dan rinduku hanya milikmu
“cintamu takkan bisa membebaskanku
“bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain?
“saat sayap-sayapku telah patah karenamu
“cintamu akan tetap indah bersamaku
“hingga akhir hayatku
“dan setelah kematian
“hingga tangan tuhan yang menyatukan kita lagi
“betapapun hati telah terpikat oleh sosok terang dalam kegelapan
“yang tengah menghidupkan sinar redupku.
“namun tak dapat menyinari dan mneghangatkan perasaanku yang senungguhnya
“aku tak akan pernah merasakan cinta yang lain
“selain cintamu
“karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku
“kau tak akan pernah terganti
“bagai pecahan logam, mengekalakan, kesunyian, kesendirian, dan kesedihaku.
“kini aku tlah kehilanganmu.
~Anita S. R~
***
            “Cindai…?” panggil seseorang separuh baya menghampiri anak tercintanya tersebut
            “….” Tapi tanpa respon dari ankanya tersebut, terlihat dia masih terdam dalam lamunanya.
            “cindai…” pannggilnya lagi sambil menepuk pundak anaknya tersebut.
            “Aaaa apa?” kata cewek manis yang tak lain bernama cindai tersebut, dengan gugup dia langsung menutup buku diary yang ada di depannya.
            “kamu kenapa sayang, habis nangis ya?”
            “ngga kok ma, tadi mata cindai tiba-tiba perih”
            “oh ya sudah kalau gitu”
            “emangnya ada apa bunda?”
            “bunda hanya mengingtkan kamu saja, sekarang sudah jam 5, bukannya nanti malam kamu ada acara? Cepat mandi sana”
            “upps, cindai lupa bun, thanks bundaaaa..” kata cindai lalu beranjak dari tempat duduknya lalu berlari meuju kamarnya.
            “hati-ati sayanaaaang” teriak bunda cindai sambil tersenyum.
***
            “aissssh, gara2 tadi malem gue telat deh, ah” geritu cindai sambil berjalan melewati lorong sekolahan dengan tampang gugupnya, dia melihat jam yang melingkar di tangan kirinya menunjukkan jam 07:10.
            “sialan telat 10 menit lagi” katanya lagi alu meniki tangga dengan gugupnya dia menaiki tangga tersebut, lamunnaya terbuyar ketika melihat owok yang ia sayangi selama ini melihatnya dengan tatapan sinis kearahnya.
            “bagas..?” katanya pelan lalu berlari meninggalkan cowok tersebut kearah kelasnya, tak tersa bitiran air matanya tumbah begitu saja. Setelah beberapa saat sampailah di depan kelasnya, dia merapikan bajunya dan membersihkan airmatanya yang sedari tumpah tanpa terkendali begitu saja. Pelan-pelan cindai pun membuka pintunya.
            “HAPPY BIRTHDAY CINDAAAAI…” sorakan-sorakan itu tiba-tiba terdengar di telinga cindai saat dia membuka pintu kelasnya. Cindai merasa bingung, dilihatnya sahabat-sahabat cindai mulai mendekatinya.
            “niat banget sih kalian…?” kata cindai sambil tertawa.
            “karena kita sayang banget sama loe” kata Angel salah satu sahabat cindai
            “ini tiup dong lilinya” kata Chalsea sambil menyodorkan cake bertuliskan ‘happy birthday tembem’ yang soontak membuat cindai sedikit manyun, anak-anak satu kelas hanya tertawa melihat aksi cindai
            “ayooo tiup dong lilinya” sorak teman-teman yang lain.
            “eiits, minta permohonan dulu deh dai” kata Chelsea yang mengambil kembali cake tersebut, cindai hanya tersenyum.
            “Ya Tuhan, aku sayang bagas, aku ingin dia kembali menjadi milikku lagi seperti dulu untuk sekarang, besok dan selamanya” kata cindai dalam hati, dia pun lalu meniup lilin tersebut, air matanya tumpah begitu saja, dia pun lalu memeluk kedua sahabatnya tersebut.
            “kenapa cindai tenang” kata angel kebingungan.
            “cindai…” panggil chelsea lembut. Cindai masih tetep saja menangis, air matanya bukan karena dia bahagia karena mendapat kejutan dari teman-temannya, tapi karena hal lain yaitu ‘bagas’
            “gue kangen bagas” kata cindai masih tetep nangis, angel dan chelsea pun mengajak cindai untuk keluar dari kelas biar lebih tenang, angel dan chelsea sangat mengetahui apa yanga sedang dirasakan oleh cindai, cindai sangat mencintai sosok bagas, sosok yang dulu telah menemanniya, yang membuatnya tegar, yang membuatnya bisa bertahan hidup dan baginya bagas adalah segala-galanya, tapi itu dulu sebelum bagas bertemu sosok perempuan yang telah menggantikannya di hati bagas.
***
@panti asuhan
            Seperti biasa, disinilah cindai biasa mengahbiskan sorenya di luar bertemu dengan anak-anak yatim piatu, dulu itu dilakukannya bersama bagas, tapi sekarang dia hanya bisa melakukan itu sendirian. Gadis cantik itu pun berjalan kearah taman tempat anak-anak berkumpul, dilihatnya semuanya tak bersemangat hari ini.
            “heeey kalian kenapa murung?” sapa cindai yang menunjukkan sikap tegarnya, semua anak tiba-tiba melihat kearah cindai dengan panadangan ibah.
            “kalian kenapa?” tanya cindai lagi
            “kakak? Kami sayang kakak, kami akan selalu ada bersama kakak walaupun kak bagas sudah tak besama kakak” kata salah sau anak tersebut yang sontak membuat cindai terdiam, dia memutarkan memorrynya tempo lalu bersam bagas bermain dan bercanda disini. Dia melihat semua anak yanga da disana terlihat menunduk dan merasakan kesedihan yang sekarang cndai alami.
            “kok malau gaau semua sih, kita main yuk” kata cindai membyarkan lamunan mereka, semuanya tampak bersemangat lagi
            “kita lagi malas bermain kak, bagaimana kalau kita denger kakak nyanyi saja” kata salah satu anak yang ada disana, cindai pun hanya menganggu setuju, cindai pun dudul di antara mereka dan yang lainnya melingkar. Cindai mulai menynyikan lagu tersebut.
            “Hilang semua janji… semua mimpi… mimpi indah”
            “hancur hati ini, melihat semua ini”
            “lenyap telah lenyap kebahagiaan di hati”
            “ku hanya bisaa… menangisi semua ini”
            “hancur hati ini melihat kau telah pergi..”
            “langit menjadi gelap berkelabu”
            “menyelimuti hatiku…”
            “mengubah seluruh hidupku…”
            “mengapa semua jadi begini..”
            “perpisahan yang terjadi…”
            “di anatra kita berdua..”
            “ku akan mennati sebuah keajaiban”
            “yang membuat kita bisa bersama kembali”
            Semua tepuk tangan mengiringi lagu indah cindai, hanya satu yang dia fikirkan saat ini yaitu bagaimana bisa dia melihat semua orang yang ada di dekatnya merasakan kesediha yang juga di rasakan olehnya, cindai tak dapat membendung apa yang sedang dia rasakan saat ini, airmatanya tiba-tiba bercucuran.
            “kakak kenapa nangis?”
            “kaka nangis karena kakak bahagia punya kalian” katanya lalu semua anak yang ada di panti tersebut memeluk dengan penuh kasih sayang.

***
            Sudah 1 bulan ini dia hidup tanpa Bagas, walapun masih sakit tapi bagaimanapun dia harus bisa melewatinya dan baagaimanapun rasanay dia harus ikhlas menerimanya.
            “Cindaaaai…” panggil seseorng dari belakang saat cindai pergi kekantin saat istirahat pertama.
            “eh angel, ada apa ngel, oh ya mana chelsea?”
            “mau kekantin ya? Ayuk baren Ndai”
            “iya Ngel, mana chelsea tumben ngga bareng loe”
            “katanya mau ketemu pacar barunya, haha untung sahabat kita udah punya pacar ya Ndai”
            “wah gue harus jadi orang pertama yang meminta pajaknya”
            “tidakcindai gue yang harus minta pajaknya duluan”
            “kita sama2aja deh Ngel mendingan”
            “iya juga sih, kira-kita siapa ya pacaranya?”
            “loe tanya gue Ngel, terus gue tanya siapa dong?”
            “tuh sama tukang mie ayam” kata angel yang sudah di depan warung mie ayam.
            “buk mie ayamnya dua ya bu sama es teh, eh iya bu boleh tanya?” kata cindai kepada penjual mie ayam
            “iya nak ada apa?”
            “ibuk tau ngga pacarnya chelsea siapa?” kata cindai sambil ketawa-ketawa yang oomatis membuat angel semakin geram dengan sikap sahabatanya tersebut.
            “sudah buk tak perlu di jawab” kata angel lalu menarik tangan cindai yang sedari tadi cengengasan. Lalu diajaknya ke meja yang belum terisi.
            “katanya suruh tanyagmana sih ngel” kata cindai sambil duduk di kursi
            “haha loe sih kebiasaaa…” kata-kata angel terpotong sambil matanya terbelalk melihat orang yang saat ini ada di hadapannya.
            “kenapa lo?” kata cindai juga tak kalah bingung saat melihat orang yang membuat angel terdiam.
            “tak mungkin..” kata cindai smabil meneteskan airmatanya.
            “cindaaai..” kata angel sambil menenagkan cindai
            “tidak mungkin, ayoo pergi ayooo gue ngga kuat ngel ngga kuat”
            ‘terus mie ayamnya”
            “bilang ngga jadi gue udah ngga laper”
            “iya, bentr tunggu gue ndai”
            “ayoo ndai…” kata angel lalu pergi bersama cindai ke UKS disana tempat yang sangat cocok untuk menumpahkan semuanya karena di UKS tempat yang sangat sepi, Air mata cindai sudah benyak yang tumpah di pipi manisnya, dia tak dapat membendung lagi tangisan ini, setelah beberapa menit akhirnya tiba di UKS, cindai pun begegas masuk dan duduk disalah satu sofa yang ada Disana
            “Cindai tenang dong…”
            “gue… gue ngga percaya sahabat gue ternyata yang ngerebut bagas, yang membuat bagas seperti ini”
            “iya gue tau, gimana rasa sakit ati loe gue sanagt tau tapi please sadar dong ndai”
            “gue ngga tau kalau chelsea yang tempo lalu jalan dengan bagas”
            “Ndai…”
            “gue nyesel banget sama loe chel, chelsea beneran gue nyesel banget gue itu sayang dan cinta banget sam bagas”
            “iya Ndai gue tau tapi loe juga harus semngat ya, please Ndai please gue sayang banget sama loe gue ngga mau kalau loe kaya gini” kata angel sambil meluk cindai
***
            “gue sekarang tahu, kenapa loe ngejauhin gue, ittu karena loe sayang sama bagas, gue nyesel banget sudah kenal banget sama loe” kata cindai lalu berdiri di depan jalan, sebuah truk tiba-tiba datang.
            “Cindaaaaai…..”
            “BRAAAAAK…” lumuran darah pun bercucuran di jalan semua orang lalu berhamburan menuju kesana.
            “Cindaaaai loe gila ndai..” kata angel sambil menangis
            “gue sayang bagas..” kata cindai lalu teresenyum dan mengembuskan nafas terakhirnya.
            “CINDAAAAAAAAAAI…..”
“Tersenyumlah saat kau mengingatku.
“karena saat itu aku sangat merindukanmu.
“dan menangislah saat keu merindukanku.
“karena saat itu aku tak berada disampingmu.
“tetapi, pejamkanlah matamu itu karena apada saat itu aku ada di dekatmu
“karena aku sudah ada dihatimu untuk selamanya
“tak ada yang tersisa lagi untukku
“selain kenangan-kenangan indah bersamamu
“mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
“mata indah yang dahulu adalah milikku
“kini semuanya tersa jauh meninggalkanku
“kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu
“hati, cinta, dan rinduku hanya milikmu
“cintamu takkan bisa membebaskanku
“bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain?
“saat sayap-sayapku telah patah karenamu
“cintamu akan tetap indah bersamaku
“hingga akhir hayatku
“dan setelah kematian
“hingga tangan tuhan yang menyatukan kita lagi
“betapapun hati telah terpikat oleh sosok terang dalam kegelapan
“yang tengah menghidupkan sinar redupku.
“namun tak dapat menyinari dan mneghangatkan perasaanku yang senungguhnya
“aku tak akan pernah merasakan cinta yang lain
“selain cintamu
“karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku
“kau tak akan pernah terganti
“bagai pecahan logam, mengekalakan, kesunyian, kesendirian, dan kesedihaku.
“kini aku tlah kehilanganmu.
~Anita S. R~




Tidak ada komentar:

Posting Komentar