Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Senin, 01 Juli 2013

Sekolah Berhantu (Part 8)

Sekolah Berhantu


Aku membuka gerbang sekolahan dengan hati-hati, tampak disana sudah ada Cindai.
            “kok berani ya dia, cewek malem-malem seperti itu” kataku sambil berjalan ke arhnya. Aku berharap Bolu membantuku untuk malem ini saja.
            “Dai, udah lama?” tanya ku basa-basi, dia hanya mengangguk, aku pun mangajaknya ke ruang kepala sekolah, saat perjalannan aku penasaran dengan asal-usul cewek yang sekarang ada di sampingku, diam-diam aku mulai menyukainya.
            “Dai, rumah kamu dimana sih?”
            “dekat sini kok, di jalan gading indah” katanya sambil menatap lurus kedepan. Aku heran padahal disana tak ada rumah sama sekali, tapi mungkin saja itu hanya firasatkku.
            Aku dan cindai pun berhenti di sebuah ruangan yang cukup luas, seukuran dengan kelas ku.
            “ini ruangnya?” tanyaku kepada cindai, dia hanya mengangguk sambil ternyum manis ke arahku. Kelihatannya ruangan tersebut tak dikunci membuat ku lebih gampang mencari kebenaran disini.
            “masuk yuk” ajak cindai, kami pun masuk, baru satu langkah, aku tak tahan disana, baunya menyengat, antara bau mayat dan bau menyan.
            “wuueeek” ucapku pengen muntah, cindai lalu berbalik menatapku,
            “kamu gak papap kan gas?”tanyanya lembut, aku hanya menggeleng pelan, terlihat banyak hatu di luar kepala sekolah seolah menyuruhku untuk maju, saat aku masuk ke dalam sungguh aneh, taka da satupun hantu yang ada disni. Padahal hawanya panas banget seperti hawa dunia lain, tapi gak ada sesuatu disana.
            Aku pun lalu masuk kedalam, walaupun hawanya sangat menetangku untuk masuk tapi aku tetap memasuknya.
            “ini semua aneh, buku-buku jaman penjajahan” gumamku, kulihat cindai masi memeriksa lemari-lemari.
            “dimana letak mayat tersebut” gumamku lagi saat aku bersandar di tembok terlihat banyak tikus disana di dekat sofa, aku pun mendekatinya, sungguh tak kusangka ada tengkorak banyak banget yang ada disana.
            “cindaaai” teriakku cindai pun mendekati ku. Dia juga tak percaya melihat ini, lalu dengan sigap ku telpon polisi, sepertinya selebihnya bukan tugasku, aku oun mengajak cindai yang masih shok tersebut ke luar ruangan tersebut, banyak hantu yang tadinya menatapku dingin sekarang mulai tersenyum kearah k, dank u balas dia dengan senyuman juga.
            Tak beberapa lam kemudain banyak polisi menjaga temapt itu, banyak juga masayarakat sekitar pun iku berbondong-bondong melihat apa yang sedang terjadi. Ku lihat juga paman dan kakakku sedang berjalan kea rah kesini.
            “Bagas..” teriak kakak ku lalu memeluk ku.
            “kamu hebat” sambung paman ku. Aku hanya tersenyum meliha semua bahagia karena ku.
            “kamu bersama saipa?” tanya paman ku.
            “Cin…” kata-kataku terhenti ketika melihat cewek yang sedari tadi ada disampingku tiba-tiba menghilang begitu saja.
            “kenapa gas?” tanya kakak ku, aku hanya menggeleng dengan senyumn yang dipaksakan, aku bingung kemana cindai, siapa sebenarnya cindai?
***
            Pagi ini, aku harus berangkat kesekolah walaupun kepalaku masih pusing, karena aku ingin bertemu dengan Cindai dan meminta penjelasan padanya.
            Saat aku melewati lorong sekolah, semua tampak aneh, taka da hantu yang aku lihat, aku bersyukur sekolah ini sudah terhindar dari hantu.
Aku memasiki kelas, teman-temanku tampak sangat histeris menyambut kedatanganku.
            “Bagas ada titipan nih buat kamu” kata Josia sambil memberikan ku bingkisan, aku pun duduk dibangku ku dan melihat isi bingkisan tersebut.
            “CINDAI?” gumamku.
            “bukannya ini buku yang aku temukan di perpustakaan bersama cinda?” aku pun bingung, aku mencoba membuka halam demi halaman. Menceritakan semua tentang Cindai.
            Cindai anak yang baik, dia memiliki indra ke enam, yang sebagian anaktak memilikinya, dia belajar di sekolah yang sangat ia inginkan, kebahagian itu sirna ketika kelebihannya itu di ketahuii oleh pak naga,dia mulain di ancam seperti ku, tapi berhubung cindai orang yang sangat ingin tahu, dia mulai menyelidiki semua itu. Dan dia pun mati terbunuh oleh pak naga.
            “hah” aku pun mencengan, berate dia cewek yang setahun lalu meninggal, akupun terkejut bukan main. Aku pun melnjutka membacanya.
            Ternyata pak naga mati itu dibunuh oleh cindai.Aku Pun tak menyangka cewek yang selam ini aku taksir itu seorang hantu.Aku bingung bukan main. Aku membuka halam terakhirnya bertulisan,
            “I LOVE YOU BAGAS” membuatku sangat merinding.Ternyata ini jawaban dari semua pertanyaan ku tentang cindai yang sangat misterius, yang hadir secara tiba. Tiba dan menghilang secara tiba-tiba pula, disisi lain memang aku sangat mencintainya.
            Dan aku pun tersadar, sekarang kelebihanku sudah sirna, aku sudah tak bisa melihat dan berkomunikasi dengan hantu. Tapi aku meraasakan sekarang Cindai ternyum kearahku..
END
Kau Slalu..
Ku Rasaaa….
Hadir mu…

“ANTRA ADA DAN TIADA”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar