DEADLY HUNTED HOUSE !!!
“Angel…? Kamu kenapa sayang?” Tanya seorang wanita paruh
baya kepada anaknya tersebut. Memang
selama ini anak semata wayangnya tersebut menglami gangguan mental entah kaibat
apa tak ada salah satu dari semua dokter yang mengetahui hal tersebut, selain
itu dia juga sering berbicara aneh.
“Kita disini tak hanya sendirian mama…” kata Angel pada
wanita paruh baya tersebut yang tak lain yaitu mamanya.
“maksud kamu..?”
“kita tak akan selamat…” kata Angel menatap kearah mamanya
denga pandangan mematikan. Mama Angel hanya terdiam melihat aksi anaknya
tersebut.
“Papaaaaa. Sini paaaa..” teriak mama Angel ketakutan
melihat aksi Angel yang semakin aneh.
“ada apa sih ma, papa lagi sibuk…” Tanya seseorang yang
keluat dari kamarnya dan berjalan meuju ruang tengah tempat mama dan Angel
ngobrol.
“Angel pa…” kata mama angel lirih sembari melirik kearah
Angel.
“kenapa dengan dia ma…” Tanya papa angel bingung melihat
angel yang menatap lurus dengan tatapan kosong, mama angel hanya menggeleng
pelan sambil mennagis.
“kita sudah tak bias menjauh dari kematian ini” kata Angel
tiba-tiba yang membuat mama dan papanya semakin kuatir.
“kamu mau kita pindah dari rumah ini?” Tanya papa Angel
lembut.
“kita kan baru tinggal di rumah ini seminggu yang lalu masa
mau pindah lagi uang dari mana pa?” kata mama angel yang tidak seuju dengan
keputusan suaminya.
“Percuma… kita tetap akan mengalami hal ini seperti
pengalaman sebelumnya” kata Angel yang lagi-lagi dengan nada yang ketus seperti
bukan diri angel yang ada pada dirinya.
“Angel, itu hanya perasaanmu saja dan kematian-kematian di
rumah ini hanya kebetulan saja, sudah tak usah mendengarkan kata-kata orang
dengan rumah ini, lebih baik kita tidur sekarng sudah malam” kata mama angel
dengan ketus lalu menuju kekamar tidurnya.
“ya sudah ya Ngel, masuk kekamar kamu ya, kan udah malem ya
saying ya” kata papa angel lembut, tak ada respon dari angel, tapi dia hanya
bernjak dari tempat dudukknya dan berjalan menuju kamarnya.
“hemm.. ada apa sebernya dengan anak itu?” kata papa angel
lalu berjalan menuju kamarnya.
“PAPAAAAAAAAAA…” teriak Angel dari damal kamarnya yang
sontak membuat papa dan mama angel berlari meuju kamarnya.
“ANGEEEEEL…?” saat papa dan mama angel membuka kamarnya,
papa dan mama angel melihat angel sudah gantung diri di depan kamar mandi yang
ada di kamarnya dan ada surat di tangannya bertuliskan. “KALIAN TAK AKAN
SELAMAT” yang sontak membuat papa dan mama angel berlari keluar rumah dengan
terburu-buru mereka tak melihat truk dari arah kanan sedang melaju cepat
sehingga mereka tertabak truk tersbeut…
13 TAHUN KEMUDIAN.
“Bagaaaas, jangan rese ah, jahat bagaet sih jadi orang…”
kata seorang gadis manis kepada sahabatnya tersebut, tapi Bagas hanya meledak
dan terus meledek yang membuat gadis tersebut semakin geram.
“ya udah yuk Chel, setres gue lama-lama mikirin Bagas yang
otakanya agak miring” kata gadis tersebut lalu menrik tangan sahabatnya yang
lain menjauh dari tempat etrsebut.
“iya Cindai, pelan-pelan ya sayang ya..” kata Chelsea
lembut.
“idih si Cendai marah…” kata Bagas masih tetep tertawa
terbahak-bahak.
“Bagas, sudah lah jangan buat Cindai marah, kenapa sih tiap
hari kalian bertengkar mulu” kata Chelsea bijak, Bagas malah ketawa terbahak-bahak.
“Karena gue…. Suka bikin cindai marah” kata Bagas langsung
berlari menjauh dari kedua sahabatnya tersebut. Sedangkan Cindai sedri tadi
hanya manyun.
“udah deh chel, mending kita ke kelasnya Difa aja, setres
gue kalau tiap hari di kelas ini bersama bocah tengil itu” kata Cindai lalu
nyelongdengan sekua hatinya yang emninggalkan Chelsea yang sedang cekikikan
melihat aksi sahabatnya tersebut.
***
@Kantin
“satu minggu lagi kita suadh keluar ya dari SMA ini..” kata
Difa membuka pembicaraan.
“iya bakal kangen banget gue sama omelan dari bu winda…
hahaha” kata Bagas asal-asalan.
“hahah, bagas-bagas loe mah tetep aja” kata Chelsea ketwa
cekikikan melihat aksi bagas.
“Tapi kita sepakat kan akan kuliah di ITB” kata Cindai,
mereka memang sahabatan dari orok, dari mereka TK, SD, SMP, dan SMA mereka
tetep satu sekolahan dengan cara itu mereka membtikan rasa persahabatn mereka.
“iya dong, kita disana beli rumah sendiri saja..” kata
Bagas membuat usul
“iya bagus juga usul loe gas, bagaimana dengna yang lain?”
Tanya Difa
“iya sih kalau kita Kos kan sama aja, tetep bayar, kalau
kita beli rumah sendiri kan bias lebih enak” kata Chelsea menambahi
“iya udah gitu aja deh, setuju, dan loe Ndai gmana setuju
ngga?” Tanya Difa
“hah gue?” Tanya cindai gugup
“halah cindai kan anak mama, jadi ngga akan setuju dia”
kata bagas seenaknya
“loe nyebelin banget sih” kata cindai geram.
“tuh kan kalian mulai lagi, bagaimana kalau kita tinggal
serumah kalau cndai sama bagas tetep bertengkar kaya gini sih” kata Chelsea
emosi
“aiiish….” Kata cindai frustasi lalu meneguk es jeruk ayna
ada di hadapannya.
“gini aja adeh, besok hari minggu kita ke Bandung yuk cari
Rumah sederhana saja tapi yang penting fasiliyasnya memadhi untuk kita
berempat..” kata Difa
“Sip deh…” kata mereka bebarangen. Dan mereka pun
melanjutkan makanan mereka.
***
“udah dicari kesana kesini ngga ada rumah yang mau dijual…”
kata Chelsea mengeluh.
“coba kita Tanya saja warga di sekita sini” kata Cindai
“iya gue setuju dengan cindai, gini biar gue sama Chelsea
dan loe gas sama cindai” kata Difa lalu mennggdeng tangan chelsea da pergi
meninggalkan cindai dan bagas tanpa menuggu sanggahan dari mereka.
“Aiiissssh, sial…” kata Cindai lalu menoleh kearah Bagas,
sedangkan bagas dengan santainya malah bermain hpnya.
Chelsea-Difa
“kok Cindai dan Bagas di barengin sih Fa?” Tanya chelsea
“biar mereka akrab ngga bertengkar terus, kita kan mau
tinggal seumah masa mau kaya gini terus sih?”
“iya bener banget deh loe” kata chelsea tersenyum.
“ya udah jalan yuk” kata Difa tersenyum manis.
Setelah setengah jam mereka berpisah akhirya mereka
berkumpul kembali di tempat sebelumunya mereka berpisah.
“Udah ketemu rumahnya?” Tanya Bagas ngos-ngosan.
“hanya satu Gas, yang di dekat kampus kita hanya satu yang
belum terjual.” Kata Difa
“diaman Fa?” Tanya Bagas
“Di Dago bandung utara disana katanya ada rumah yang cukup
nyaman” kata Difa
“oke kita langsung kesana aja” kata Cindai dan akhirnya
merekapun masuk kedalam mobil dan bergegas ke Dago untuk melihat rumah tersebut.
Bersambung !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar