Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Selasa, 12 Maret 2013

Itu Cinta… (Part 5)

Itu Cinta… (Part 5)

@Taman Rumah Sakit
“Gas, sini deh” panggil Josia dengan ngos-ngosan
“iya Sini deh” Disusul Difa dari belakang
“Oh kalian ada apa?” tanya bagas
“sini deh” kata Josia masih negos-ngeosan
“Dai, gue kesana dulu ya” pamit bagas kepada cindai lalu berjalan menuju kedua sahabatnya tersebut.
“iya ada apa sih?”
“di dalem ada Chelsea tuh” kata Josia di telingnnya bagas
“yang bener” kata Bagas dengan kagetnya
“iya beneran, ngapain kita boong” kata Difa menambahi
“terus ini gimana dong? Aduh ya udah lah loe ajak Cindai ke kamrnya ya, terus gue pura-pura aja dari toilet” kata Bagas menyusun rencananya, Difa dan Josia hanya mengangguk-angguk tanda mengerti
***

@Kamar RS Cindai
“loh Chelsea sudah lama ya?” kata Cindai ketika melihat Chelsea sudah ada di kamarnya.
“ya lumayan sih, gimana keadaan loe, maaf ya kalau gue baru njenguk loe ya” kata Chelsea dengan senyuman
“iya Chelsea, gak masalah kok, loe sekarang kesini aja gue udah seneng banget”
“iya” Kata Chelsea sambil tersenyum
“oh iya tadi loe sama siapa?” Tanya Chelsea sambil duduk di atas kursi sofanya
“oh tadi gue jalan-jalan sama..” kata-kata cindai terputus karena di sela oleh Josia
“iya tadi mereka jalan sama kita kok, iya kan Difa” kata Josia sambil menginjak kakinya Difa. Cindai hanya bingung dengan Difa dan Josia, seketika Cindai pun mengerti dengan maksud mereka.
“aduh, iya Chelsea” kata Difa tersenyum di paksakan. Chelsea hanya tersenyum melihat tingkah laku Josia dan Difa, Chelsea ternya tak curiga dengan semua yang terjadi padanya saat itu yang lagi di bohongi sama Difa dan Josia. Tapi berbeda dengan Cindai dia tak mengerti kenapa bagas tidak ingin Chelsea mengtahui kalau dia habis jalan dengn Cindai.
***
Setelah 8 hari di rumah sakit, akhirnya Cindai pun suad di pulangkan dari rumah sakitnya dan sudah mulai beraktifitas seperti biasa, saat itu Cindai hari pertama masuk sekolah setelah seminggu lebih dia tidak masuk sekolah, banyak teman yang menyapanya.
“Cindai bagaimana keadaanya?” Tanya salah satu teman sebnagkunya.
“baik kok” kata Cindai sambil tersenyum manis
“maaf ya gue sama temen-temen gak sempet jenguk loe”
“iya gak papa kok, gue juga sakitnya gak terlalu kok”
“iya udah ya, gue ke kantin dulu” kata temen sekelasnya
“iya salma, thanks ya” kata Cindai pada temannya tersebut. Tapi berbeda dengan Chelsea, dia hanya murung ketika melihat Cindai masuk sekolah dia merasa saingannya ini hadir kembali, Cindai yang melihat Chelsea cemberut hanya terdiam saja, dia mengerti apa yang lagi difikirkan oleh Chelsea.
***
Semakin hari semakin rengang saja hubungan persahabatn antara Chelsea dan Cindai, Chelsea berfikiran kalau Cindai hanay ingin merebut popularitas dari Chelsea, dan Cindai berfikiran bahwa Bagas dan Chelsea berpacaran.
“Gas, loe nyadar gak kalau semakin hari C2 makin aneh” Kata Difa sambil melihat kea rah Cindai yang lagi duduk bersama salma di pojok kantin
“maksud loe Cindai Chlesea?”tanya bagas sambil menerutkan keningnya
“ya iyalah gas”
“iya juga sih..”kata Bagas dengan nada datar.
“ah, ini mah gara-gara loe gas”
“kok bisa gue?”
“ya iyalah loe, semua juga tau kalau Chelsea itu suka sama loe, dan loe malah suka sama Cindai” Ucap Difa sambil sedikit membentak
“woles broo, siapa bilang gue suka sama Cindai…?” kata Bagas senaknya.
“terus loe suka sama Chelsea gitu.. parah loe gas”
“Gak juga..” kata bagas santai lalu meminum es kesukaanya itu
“Maksud loe apaan sih, suer gue kagak ngerti, dulu katanya loe menyukai Cindai” Kata Dida sambil mengerutkan keningnya.
“emang dulu gue suka sama Cindai, terus gue juga sempet punya rasa sama Chelsea.”
“terus..? sekarang”
“haha, gue suka sama loe..” kata Bagas sambil mencubit pipi Difa, Difa langsung kaget dengan kata-kata bagas. Bagas hanay tertawa melihat sahabatnya itu dengan ekspresi yang sangat aneh di tunjukkan unutknya.
“Gas gue merinding nih gas, jangan bercanda deh” Kata Difa mulai beranjak dari tempat duduknya.
“hahah, Difa, loe gokil banget sih” kata Bagas sambil memegangi pertnya karena tidak kuat menahan ketawanya.
“Muka loe itu yang Gokil” kata Difa lalu berlari dari hadapannya Difa, bagas hanya tertawa melihat aksi sahabnta tersebut
“Itu cinta…” kata Bagas dalam hati
“iya itu cinta, mangkanya gue harus berkorban, Cindai.. maafin gue” Kata bagas lalu beranjak dari temapt duduknya dengan murung.
***

Bagas pilih yang mana ya...?
tunggu di part 6 yaa,, :)
jangan lupa L + C .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar