Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Selasa, 12 Maret 2013

'Karantina…? OH MY GOD …' (Part 1)

'Karantina…? OH MY GOD …' (Part 1)

.
.
“Gas… bangun dong.. udah pagi..” Bagun seorang sambil menguncang-guncangkan badan temannya yang di panggil ‘Gas’ itu…
“Apa sih Dif…” kata orang yang di panggil gas tersebut
“ayo kita olahraga, Chelsea, Cindai, dan Novi sudah siap tuh, tinggal nunggu loe” kata cowok yang di panggil Dif itu. Tak lama kemudian segerombolan anak masuk kedalam kamar itu..
“BAGAS… BANGUN…!!!” terian segerombolan tersebut, sontak membuat cowok yang lagi molor yang di pabggil ‘Gas’ yang tak lain bernamanya bagas tersebut langsung bangun
“nah.. gitu dong, ayo gas kita berangkat” ajak seseorang cewek yang ada di sana yang tak lain bernama Chelsea.
“iya..iya ayoo” kata Cowok yang di ganggu tidurnya.
“nah gitu dong…” kata Cowok yang di panggil ‘Dif’ tadi yang lain bernama Difa. Akhirnya Bagas pun pergi ke kamar mandi msih dengan mata yang masih ngetuk banget, sedangkan teman-temannya menunggu di bawah untuk persiapan olahraga.
Saat bagas masuk kamar mandi, bagas mencari handuk yang biasanya ada di depan kamar mandi.
“Handuk gue mana ya?” kata bagas sambil mengucek-ucek matanya. Lalu dia pun mencari Handuk tersebutke dalam kamar mandi.
“kok juga gak ada, ah terpaksa deh bgambil yang baru” katanya lagi sambil berjalan ke arah lemarinya. Saat bagas kembali ke kamar mandi Bagas sungguh sangat kaget melihat handuknya ada di depan kamar mandinya tersebut.
“Buset dah, apa ini?” kata Bagas yang suaranya sudah bergetar ketika melihat handuk tersebut ada bercak darah yang lumayan banyak, akhirnya bagas pun lagsung keluar dari kamar tersebut.
***
@Di bawah dekat kolam
“Bagas, lama amat sih!!” kata Cindai sambil ngambek
“sorry broo, ampun deh, tadi gue negrasain hal yang aneh” kata Bagas sambil mengusam keringatnya yang ada di mukannya.
“maksud loe?” tanya Novi dan Difa barenan sambil mengerutkan keningnya.
“ya ampun, beneran, gue gak bercanda” kata bagas
“iya mungkin bagas juga bener, gue juga pernah ngerasain hal yang aneh, waktu itu sama salma dan Dinda” kata Chelsea akhirnya ikutan ngomong yang sedari tadi hanya diam mulu.
“emangnya gimna?” kata Difa ingin tau
“gini, waktu itu gue sama salma mau barengan ngambil sarapan, terus Salma dan dinda ke kamar gue sambil liatin gue dengan pandangan yang aneh, gue tanyain mereka, mereka bilang kalau di baju gue ada banyak darahnya, ue sempet kaget tarus gue lihat di kaca ternyata gak ada apa-apa”jelas Chelsea
“lah tadi gue juga ngalamin gitu” kata bagas seenaknya.
“masa sih? Gue gue gak oernah tau, tapi Angel pernah cerita sama gue” kata Difa sambil meminum air mineral yang di bawanya dari kamarnya.
“gimana certanya” kata Novi dengan rasa penasarannya.
“dia bilang sama gue, pas kita pertama di karantina, di bingung kenapa semua kamar di isi tapi kamar yang di samping gue gak ada yang ngisi? Gak pernah di buka lagi” Jelas Difa
“terus?” tanya bagas masih dengan rasa takutnya
“lah, gue sih ngersa biasa, mungkin aja sudah ada yang mesen atau apa, terus saat kita udah ke 9 besar, Angel jalan-jalan sama gilang mau ke kamar gue mereka mendengar ada yang ketawa sepertin anak cewek di kamar samping kamar gue yang gak pernah di buka itu” kata Difa, Chelsea, bagas dan Novi lagsung kaget mendengar penjelasannya difa tersebut. Sedangkan Cindai malah memainkan handuknya dengan terdiam, Cindai terkenal orang yang penakut di antara ke empat temannya, jadi ke empat temannya lalu terdiam agar Cindai tak merasa di bebani lagi.
“Udah yuk, kita lari-lari nanti terusin lagi ceritanya” kata Difa sambil memecahkan keheningan. Bagas pun yang paling mengerti dengan perasaan Cindai karena umurnya mereka sama, dan selalu bertukar pikiran itu pun lalu memberi semangat pada Cindai
“udah yuk kita lari-lari, lagian setan itu kan takutnya sama kita” kata Bagas, Cindai pun akhirnya mau tersenyum lagi.
***
“Difa…” panggil temannya tersebut sambil beralari kea rahnya.
“eh novi, ada apa?” tanya Difa sambil menoleh ke arah sumber suara.
“latian vocal ya, yuk barengan”
“ayuuk” saat mereka jalan besama melewati kamar yang mereka sebut-sebut saat pagi tadi sontak membuat merek terkejut ada sepertinya barang pecah yang ada di dalamnya.
“Allahuakbar” kata Difa kaget lalu menggadeng tangan Novi berlari dari situ.
“sumpah itu apa dif”
“gue kagak tau, yang penting suara itu udah bikin gue kaget”
“sialan emang”
“udah ah vi, jagan ngomongin itu lagi, merinding tau”
“iya, ya udah yuk kita dah di tungguin nih”
***
Selama tiga hari, Bagas, Chelesea, Difa dan Novi di hantui loeh rasa takunya tersbut, tapi tidak dengan Cindai, dia tak pernah meilhat atau pun mendengar apapun yang sedang di ceritakan teman-temannya itu.
“eh, aneh deh gue” kata Cindai tiba-tiba saat Bagas, Chelsea, Difa dan Novi lagi makan mie ayam bareng di sebuah restoran saat istirahat siang
“aneh kenapa Dai” kata Chelsea sambil meletakkan garpunya.
“iya aneh, kalian sering kan di hantui yang kalian bicarakan itu selama tiga hari ini kan? Tapi gue aja gak pernah tuh denger-denger apa lagi liat” jelas cindai
“iya juga sih” kata Bagas sambil mengerutkan keningnya
“lah maka dari itu, aneh kan” kata Cindai sambil meminum jus jeruk yang ada di hadapannya.
“mungkin hanya kebetulan saja kali” kata Difa masih melahap mie ayamnya tersebut
“nambah yuk” kata Novi tiba-tiba yang sedari tadi hanya diam mendengar yang lain bicara semua anak langsung ketawa, sedangkan Chelea langsung mencubit pelan pipi Novi sepertinya gemes,
“loe ya, kagak apsen deh sama yang namanya nambah” ceplos bagas, yang lainnya malah ketawa terbaha-bahak.
***

Seru gak?
kalau gak mending gak usah di terusin ya...
jangan lupa di like ya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar