Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Selasa, 12 Maret 2013

Karantina…? OH MY GOD …' (Part 13)

Karantina…? OH MY GOD …' (Part 13)

“Cindai..” kata Chelsea masih nangis
“kita gak bisa harus tinggal diam, mending kita bedia aja dif, loe chel, mending loe rawat Novi aja ya” kata Bagas bijak
“kenapa gue gak boleh ikut?” tanya Chelsea
“loe cewek chel, gue takut kalau loe kenapa-kenapa, nurut dong sama gue” kata bagas sambil duduk samping difa.
“iya, tapi anterin gue ke UKS ya” kata Chelsea masih ketakutan
“oke” kata Bagas sambil berjalan mengantarkan Chelsea
“Bagas tunggu dong, gue juga ikut, gue takut tau” kata Difa sambil berlari mengejar bagas dan Chelsea.
***
Setelah menunggu Chelsea tertidur pulas di UKS, Bagas dan Difa pun berniat untuk langsung membantu Cindai
“kita berdua aja ni?” tanya Difa
“iya Dif, loe berani kan?”
“kalau di tanyain berani apa gak sih 50% berani, tapi kita masih kecil, OB gila itu bukan tandingan kita gas” kata Difa sambil duduk disamping Bagas duduk
“iya bener juga, tapi gimana lagi kita mau minta bantu siapa?” tanya bagas sambil memegangi kepalnya.
“kakak mau kok bantu kalian” kata seseorang dari belakangnya difa dan bagas, yang sontak membuat bagas dan difa langsung menoleh kea rah sumber suara tersebut
“Kak Geboy?” kata bagas dan difa berbarengan
“kakak ngerti semuanya?” tanya bagas
“iya gas, kakak ngerti pas tadi OB gila itu nyeret cindai, udah tanpa piker panjang lagi ayuk kita bantu cindai, kakak takut kalau terjadi sesuatu dengan Cindai” ajak kak geboy
“oke kak, dari mana dulu?” tanya difa
“gini, gas, loe telpon polisi ya” kata kak geboy
“sekarang?” kata bagas polos
“minggu depan gas, ya sekarang gas” kata kak geboy sambil mengacak-acak rambut bagas.
Setelah bagas menelpon polisi, bagas, Difa dan kak geboy langsung menuju ke gudang dekat dapur tersbut, difa dan yang lainnya berhati-hati saat memasuki gudang tersebut
“kak, kayanya gak ada apa-apa!” kata kak geboy yang membuka pintu gudang tersebut
“kita umetin ni gududang dulu kak” kusul bagas
“oke deh” kata kak geboy setelah 5 menit di cari ternyata hasilnya nihil taka da seorang pun disana.
“TOLONG….” Teriak seseorang yang membuat kak geboy, bagas, sama Difa langsung keluar dari gudang tersebut.
“sepertinya suaranya cindai kak” kata bagas gugup
“keliatanya di atas deh” kata kak geboy
“gue tau, mungkin ruangan dekat kamar gue deh” kata Difa, dan semunya langsung pergi naik lift menuju ruangan tersebut
“Aduh gue takut kalau cundai kenapa-kenapa” kata difa sambil gemeteran
“sabar ya, jangan mikir aneh-aneh ya” kata kak geboy, tak lama kemudia sampai di lantai atas. Mereka langsung menuju kamar tersebut.
“mana kamarnya?” tanya kak geboy
“disana kak” kata difa sambil menunjukkan ruangan yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Bagas pun berlari duluan ke ruangan tersebut.
“gimana gas bisa dibuka?” tanya kak Geboy
“gak bisa dibuka kak, kayaknya di kunci dari dalam” kata bagas sambil mengetok-ngetok pintu tersebut sangat keras
“sabar gas, gue yakin cindai gak papa kok” kata difa menyemangati.
“gni aja, kalian disini ya, kakak coba cari kunci serepnya di bawah mungkin ada” kata kak geboy.
“boleh kak” kata difa, kak geboy pun akhirnya turun untuk mencari kunci tersebut, sedangkan bagas dan difa mansih berusah untuk mendengarkan sesuatu yang teradi didalam.
“loe denger gak dif?” tanya bagas
“gak gas, gue gak denger apa-apa”
“gue takut dif”
“tenang gas, gue yakin banget sama cindai, dia pasti kuat”
“iya dif” kata bagas yang sudah nyerah lalu duduk di bawah pintu tersebut
“bagas, difa, TOLONG” ucap seseorang dari dalam ruangan tersebut kemungkinan itu cindai
“Cindai” ucap bagas dan difa barengan
“iya dai gue disini tunggu sebentar ya” ucap bagas
‘iya dai” kata difa, tak lama kemudia kak geboy datang membawa alat untuk mendobrak pintu tersebut
“gimana kak dapet kuncinya?” tanya bagas
“gak ada mending pakek ini aja” kata kak geboy lalu mencoba mendobrak pintu tersebut dan alhasi pintu tersebut terbuka
“bisa, ya udah langsung masuk yuk” kata kak geboy sambil berlari kedalam
“cindai loe dimana?” tanya bagas
“gue disini gas” kata cindai masinh menangis, bagas pun langsung berlari ke kamar mandi
“cindai…” teriak bagas dan difa mendekati cindai, terlihat ada darah mengalir deras di leher cindai
“gas mending kamu urusin cindai, biar kaka yang nyari OB gila itu” mendapat anggukan dari bagas dan difa.
“gas sakit gas” rengek cindai
“iya dai, gue ngreti yuk kita ke uks” kata difa
“tak lama kemudia ada polisi datang ke temapt tersebut.
“dek ada korbannya” kata polisi tersebut
“ini pak,” kata Difa sambil menunjukkan kearah cindai, cinda lalu di bawa ke uks
“OB nya gimana pak?” tanya bagas
“OBnya sudah di tangkap dek, tadi dia berniat untuk kabur” kata polisi tersebut membuat bagas, difa dan kak keboy tersenyum bahagia. Mereka akhirnya turun untuk melihat OB tersebut, ternyata dibawah sudah banyak yang kumpul.
“terimak kasih ya dek” ucap polisinya tersebut, poisi tersebut lalu membawa pelaku ke kantor polisi
“Kalian memang anak-anak hebat” kata bunda romi saat mendapati bagas, difa, chlesea, cindai (yang sudah dirawat ternyata tak ada yang memperhatikan) dan Novi yang sudah bangun dari komanya.
“makais bunda romi” kata cindai
“pokoknya bunda bahagia punya kalian semua” kata bunda romi lalu memeluk ke lima anak icil tersebut
“kita berhasil” ucap bagas, difa, cindai, Chelsea, dan novi berbarengan, semua yang ada disana ikut bahagia punya anak-anak yang pemberani.
END

Akhirnya selesai juga :)
jangan lupa L + C.

1 komentar: