Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Selasa, 12 Maret 2013

Karantina…? OH MY GOD …' (Part 6)

Karantina…? OH MY GOD …' (Part 6)

@kamar bagas.
Saat pagi tiba, Bagas dan Difa masi tertidur pulas di kamarnya, sedangkan Chelsea dan Cindai sudah bagun sejak jam 5 pagi.
“Dai, kita ketiduran disini ya?” tanya Chelsea
“iya..”kata Cindai singkat sambil menguap kelihatannya masih mengantuk.
“ya ampun, difa sama bagas tidur di bawah sih?” kata Chelsea sambil terkejut
“aduh, ya udah yuk kita mandi dulu, entar kalau kita udah selesai mandi, kita bangunin dia, sekarang gak olahraga gak papa kok” jelas cindai dan Chelsea pun akhirnya setuju, Chelsea dan Cindai pun keluar dari kamar bagas dengan hati-hati takut bagas dan difa terbangun.
***
@Ruang makan
Setelah semua mandi, anak-anak idola cilik tersebut lalu mangambil makan pagi biar nambah energy. Semuanya tampak aneh setelah orang-orang di rumah karantina berhamburan keluar semua.
“ada apa di luar?” tanya Difa sambil menoleh keluar
“halah paling ya ada kecelakaan di depan” jawab bagas santai sambil meneruskan makannya.
“sepertinya tidak deh, sepertinya itu berisiknya di kolam deh” kata Cindai menegrutkan keningnya.
“mending kita liat aja yuk” ajak Difa, dan mendapat anggukan dari bagas dan cindai.
“loe gak mau ikut?” tanya bagas pada Chelsea
“gak ah, gue takut, gue disini aja” jawab Chelea santai, dan mendapat anggukan dari Cindai
“iya udah deh gak papa” kata Difa sambil menepuk pundak chelsea
Bagas, Difa dan Chelsea berjalan menuju tempat berisik tersebut, sudah banyak orang disana, polisi, ambulance juga ada disana, membuat bagas, difa, dan cindai tambah penasaran saja.
“siapa sih gas, emnganya ada apa?” ceplos difa
“pelankan suara loe” kata Cindai sambil menginjak kaki Difa.
“katanya ada yang meninggal” kata bagas sambil berusaha melihat siapa yang jadi korban. Akhirnya Bagas, difa dan Cindai pun berhasil melihat mayat tersebut, Difa dan Cinai langsung kaget banget saat melihat mayat yang tenggelam di kolam tersebut
“Difa, itu bukannya juru masak yang kita temui tadi malam?” kata Cindai dengan suara bergetar seperti ingin nangis
“iya dai, gas gimana ini” kata Difa sambil mengajak bagas dan Cindai menjauh dari sana.
“udah kita tenang dulu, mending kita tenangkan pikiran kita, yuk balik ke Chelsea lagi” kata bagas sambil merangkul kedua temannya itu yaitu difa dan cindai yang lagi bingung banget.
***

@Ruang latian Vocal
Bagas, Difa, Cindai, dan Chelsea latihan tak seperti biasanya, mereka sangat bingung dengan meninggalnya juru masak tersebut padahal jelas-jelas kemaren malem Difa dan Cindai menemuinya di depan kamar difa.
“Bagas, balik yuk” ajak Difa sambil mearik tangan bagas setelah latian vocal
“gak ah disini aja, gue takut di atas, jam segini kan gak ada orang” kata Chelsea masih kelihatan takutnya, Akhirnya bagas dan yang lain menurutinya.
“hai anak-anak..” sapa kak Geboy yang tak lain pelatih anak-anak idola cilik
“iya kak” jawab anak-anak icil dengen lesu
“kenapa kalian, tadi latihan ancur banget tau, kalian kan mau tampil sabtu depan sekarang tinggal dua hari, kalau ancur gini kan mengecewakan fans kalian” kata Kak Geboy sambil merangkul bagas yang sedang ada di dekatnya
“kak, Cindai takut” kata Cindai membuka pembiaraan
“kalian masih mikirin hal kemaren?” kata kak geboy dan mendapat anggukan dari mereka.
“jangan di di pikirin ya, kakak juga masih bingung dengan kejadian tersebut, menurut kakak sih itu tidak buatannya hantu” kata kak geboy, tang membuat ke empat finalis membelalakan matanya.
“maksudnya apa kak?” tanya bagas
“iya maksudnya sepert pembunuhan” kata kak geboy
“gak mungkin kak, jelas gag mungkin banget, soalnya kita sering dihantui kak” sela difa
“iya kak, tadi malem kita…”kata Chelsea lalu mulutnya di bungkam oleh Cindai
“emngnya tadi malem kalian kenapa?”tanya kak geboy sambil mengerutkan keningnya
“emm, itu loh kak kemaren malem kan lampoon mati jadi kit tidur bareng di kamar gue” kata bagas sambil bingung mencari alesan
“apa? Lampu mati?” tanya kak geboy
“iya kak, tadi malem lampu mati” sambung Difa.
“kapan? Jam berapa? Kakak loh jam 12 baru pulang gak ada apa-apa tuh masih rame banget” kata kak geboy yang membuat cindai dan yang lain malah setres menjadi-jadi.
“ya udah ah, ngobrol sama kalian buat kak geboy bingung, kakak balik dulu ya” pamit kak geboy, tapi yang lain hanya terdiam dan masih bingung, bagas mengajak teman yang lainnya ke kamarnya karena nati sudah tidak ada latian kore.
@Kamar Bagas
“Difa…” panggil bagas
“apa?”
“yang lainnya mana dif?”
“oh cindai sama Chelsea lagi ngambil minuman dulu”
“gue aneh tau, sama keadaan kemaren kata kak geboy gak lampu mati, jadi kita tadi malem jalan dimana?” tanya bagas sambil suaranya bergetar
“lah iya gas, gue gak habis fikir dengan kejadian tersebut”
“difa, loe mau nerusin ini semua?”
“iya ding gas, gue penasaran tau”
“emm”
“kenapa loe gas, loe ragu?”
“bukan gitu difa, gue akut kalau ada salah satu dri kita yang jadi korban”
“maksud loe?”
“iya mungkin aja, diantara gue, loe, cinai dan Chelsea malah jad koban setan itu” jelas bagas.
Pembicaraan mereka terhenti ketika melihat OB masuk ke kamarnya bagas untuk membersihkan ruannganya tersebut.
***

tunggu oart 7nya ya :)
jangan lupa L + C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar