Karantina…? OH MY GOD …' (Part 5)
@bagas-Chelsea
“Bagas, coba loe coba lagi mungkin bisa” ajak Chelsea kepada bagas,
soalnya saking frustasinya karena pintu liftnya gak bisa di buka, bagas
dan chelse lalu duduk berdiam di lift tersebut.
“gak bisa Chel, gue capek” rengek bagas yang sudah menyerah
“gas, please deh gas, jangan kaya gini, mana bagas yang semangat yang gue kenal” kata Chelsea sambil menunduk
“oke deh gue coba” bagas pun akhirnya mau mengotak atik tombol liftnya.
“bissmiah hirohman nirokhim…” kata bagas sebelum mengotak-atik tomol
liftnya setelah 2 menit di otak-atik akhirnya berhasil juga.
“Alhamdulillah, yuk Chelsea..” ajak bagas senang sambil menarik tangan
Chelsea. Saat perjalanannya bagas dan Chelsea menuju kamar bagas, bagas
pun terhenti jalannya.
“kenapa gas?” tanya Chelsea yang keget soalnya bagas yang berhenti secara tiba-tiba.
“itu…” kata bagas sambil berlari, dengan rasa bingung Chelsea hanya
mengikuti bagas dari belakang, sungguh tanpa di duga, Cindai dan Difa
sudah ada di lantai, yang lebih anehnya lagi mereka ada di depan kamar
yang dari kemaren di bicarakannya itu
“Cindai, Difa…”jerit bagas
dengan kencangnya, Chelsea yang melihat kedua sahabatnya itu berbaring
tanpa sadar di lantai tersebut langsung menangis menjadi-jadinya. Bagas
langsung memeluk Cindai dan Difa sambil mengoyang-goyangkan tubunhnya
tersebut.
“Bagas Chelsea..” panggil seseorag yang ada di belakang
bagas dan Chelsea. Sontak membuat bagas dan Chelsea menoleh kea rah
sumber suara.
“loh..” Kata Chelsea masih bingung bagas lagsung
bingung melihat teman-temannya yang tadi berbaring kaku di lantai
sekarang sudah berdiri di hadapan mereka, bagas lalu menoleh ke tempat
kedua temannya tersebut terbaring kaku, ternyta tidak ada seseorang pun.
“kenapa sih loe gas, wajah loe aneh gitu” tanya Difa sambil mendekati
Bagas, sedangkan bagas saking takutnya sampai tidak bisa berbicara
apa-apa.
“iya nih, Chelsea juga kenapa kok diem kayak gini” kata Cindai mendekati Chelsea dan bagas.
“loe beneran Cindai sama Difa?” tanya bagas sambil memegang wajah Difa dan cindai
“maksud loe, ya bener gue Difa, nama loe bagas rahman dwi Sapura yang
suka sama cindai dan Chelsea kan” ceplos Difa, dan mendapat tonyoran
dari bagas
“woles gas, sakit tau” kata Difa sambil mengosok-nggosakkan kepalnya.
“lah loe sih, mulut loe gak bisa di jaga” kata bagas yang akhirnya percaya yang di hadapnnya itu temannya sendiri.
“ya udah yuk kita ke kamar loe aja biar kita bisa cerita disana,
sumpah gue takut banget, gue udah capek bannget” rengek cindai. Akhirnya
semuanya menyetujui mereka pun berjalan ke arah kamarnya bagas.
***
@Kamar Bagas.
“Akhirnya gue masih idup juga” Ceplos Difa sambil mencari minuman di kulkas yang ada di kamarnya bagas.
“iya nih, gue tadi mikir aneh-aneh banget, pas sama Chelsea” kata
bagas. Saat Bagas dan Difa asik-asiknya ngomong, sedangkan Cindai dan
Chelsea sudah tidur di kasurnya bagas, bagas dan Difa tak berani
membangunkan mereka karena mungkin terlalu capeknya tadi menangis,
sehingga baru nyampe di kamarnya bagas langsung tidur
“loe tadi kejadian apa aja sama Chelsea?” tanya difa sambil duduk di dekatnya bagas yang lagi duduk di lantai saking capeknya
“serem banget, sampe ngeri gue, gak nyambung banget di otak gue” kata bagas sambil dengan nada bergetar
“maksud loe?”
“iya tadi sama Chelsea serem banget, tadi kan tiba-tiba lampu mati,
pas gue mau ngambil senter di dapur, tiba-tiba kaki Chelsea ada yang
megang padahal gue liat gak ada siapa-siapa, sampe 10 menit broo” kata
Bagas sambil mengusap kringatnya di wajahnya dengan handuk kecil yang
ada di kasurnya.
“gila, terus ada lagi?” tanya difa penesaran sambil merinding
“terus gue kan kasian sama Chelsea yang nangis terus jadi gue ajak dia
ke kamar gue, pas gue naik pake lift, ternyata liftnya macet”
“berepa lama?”
“setengah jam gue terkurung disana”
“kenapa loe gak menghubungi gue ato Cindai?”
“gimana mau mneghubungi coba, Hp gue gak ada singal sama sekali, sedangkan Hpnya Chelsea malah ketinggalan di kamar gue”
“hah terus gue tadi telpunan sama siapa dong?”
“maksud loe apa sih Difa?”
“tadi gue sama cindai itu coba hubungi loe, sama Chelsea”
“ada yang ngankat?”
“ada, tadi cindai hubungi loe, ada yang ngangkat tapi anak kecil yang lagi nangis” ucap difa sambil merinding
“terus?”
“kalau gue tadi telpon chelsea, ada cewek yang ngangkat tapi bukan
chelsea dengan suara yang dingin dia bilang dia di belakang gue, ternyta
pas gue sama cindai noleh kebelakang, suer gue kaget banget ternyata
ada orang yang sering masakin kita masakan waktu makan pagi” jelas Difa
“terus?”
“iya beneran, dia terus bilang gue harus hati-hati”
“terus apa hubungannya?”
“lah itu yang ada di fikiran gue, sumpah aneh banget kan?”
“hemm”
***
apa hubungannya sama juru masak icil dengan hantu tersebut ya?
tunggu kelanjutannya ya di part 7
likenya ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar