Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Jumat, 08 Maret 2013

Saat 'Kamu' dan 'Aku' Menjadi 'Kita' (Part 12)


Saat 'Kamu' dan 'Aku' Menjadi 'Kita'
PART 12

@Lapangan Basket
Ternyata Debo, Ozy dan Alvin sudah nunggu di sana, sama berangkat ke lapangan basket bersama dengan Angel, dan lalu ikut bergabung dengan Debo dan kawan-kawannya.
“eh salma sama angel sudah datang” kata debo menyambut kedatangan Salma dan angel, dan tak lama kemudian Bagas datang bersama dengan josia dan Difa.
“Bagas juga sudah dateng’ kata Debo dengan nada beda sepertinya dengan nada tidak suka dengan kedatangan bagas.
“tuh kan apa gue bilang, mau ngajak rebut” kata bagas ambil membisik kedua sahabtnya itu.
“sabar aja sob” kata josia sambil mengelus-elus pundak bagas.
“oke sekaang semua sudah kumpulkan disini, gue mau bicara sama kalian” Kata debo
“iya bicara aja” kaa bagas dengan nada sinis
“woles mas bro” kata Ozy ikutan nyambung karena tidak suka sahabatnya yaitu debo di gituin sama bagas
“udah-udah gini kita kan udah kumpul semua jadi kita to the point aja” ucap Debo sambil menghadap ke Salma.
“kalian ngerti kan kalau gue sayang banget sama salma” kata Debo lagi yang lainnya hanya mangut-manggut.
“dan gue tau juga kalau salma itu sayang sama Bagas, dan gue sudah sadar itu sejak pertama gue suka sama salma, tapi berhubung gue suka banget sama salma gue mau berbuat apa aja demi dapetin salma, tapi endingnya gue masih tidak bisa membuat salma suka sama gue” kata Debo sambil netesin air mata, salma tampak sangat kasian dengan debo. dia ingin mengahmpiri Debo untuk nenagin debo.
“stop, jangan mendekat, gue putuskan gue relain loe sama bagas, gue capek harus diem seperti ini, gue ngerti kalau salma itu hanya suka sama loe gas, Cuma sama loe, tapi kenapa loe malah sama chalsea sehingga salma menderita sendiri?” bentak Debo ke bagas.
“Oke gue jelasin kenapa gue jadian sama Chalsea dan tak pernah nganggap salma ada itu karena gue sayang sama salma, gue buat itu supaya Chalsea tidak pernah ganggu salma, terbukti kan sejak Chalsea jadian sama gue, salma tidak pernah digangguin lagi sama Chalsea dan gank sialnnya itu, ingat yang lebih berkorban itu gue kak, bukan loe” kata Bagas lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan tempat itu. Semua orang yang ada di sana kaget dengan ucapnnya Bagas terlebih Salma dan Debo.
“Gas…” panggil Difa ke Bagas yang sudah menjuh, ketika Difa hendak mengikuti bagas di cegah sama Josia.
“Dif, biarin dia, dia pengen sendiri, salma mending loe aja yang ngikuti bagas” kata Josia sambil menyuruh salma ngikuti bagas dan mendapat anggukan dari salma, salma lalu mengejar Bagas yang belum jauh dari tempat tersebut.
“Debo, gue tau perasaan loe, sabar ya broo” kata Josia lalu pergi meninggalkan tempat itu bersama Difa. Sedangkan debo hanya bisa duduk mematung, benar, cinta sejati salma memang bagas, bagas lah yang lebih pantas dengan salma.
“udah yuk, kita pulang, kan nanti kita ada latihan Band” Ajak debo kepada Ozy dan Alvin yang di ajak malah duduk bengong sambil liatin debo
“please deh, jangan kaya gini” ucap debo lalu narik tangan Ozy dan Alvin
“udah yuk kita move on bareng-bareng” kata Ozy sambil mecium pipi debo, Alvin yang melihat tingkah laku ozy lagsung lari takut di cium juga.
“gue sih pengennya move on, tapi… tapi gag sama loe juga kali” kata Debo sambil nyusul Alvin yang sudah lari duluan
“Debo Alvin tungguin gue dong sayang” kata Ozy sambil mengejar Debo dan Alvin.
***
@Taman
Ternyata Bagas tadi lagsung berlari ke arah taman dekat sekolahnnya, dia biasa kalau punya masalah sering bediam diri di sana, karena di anggapnya tempat itu tenang. Salma melihat Bagas yang tengah duduk di bangku di bawah pohon besar di dekat danau, dia pun mencoba mendekati Bagas.
“Gas, gue boleh duduk sini” Tanya seorang gadis itu pada bagas, bagas yang mendengar ada yang berbicara padanya lalu menoleh ke arah sumber suara tersebut.
“Salma” katanya singkat dengan nada masih kaget dengan kehadiran Salma.
“Gas gue boleh duduk apa gak nih, mas ague di suruh berdiri seperti ini sih?” kata gadis tersebut yang tak lain yaitu salma.
“oh iya silahkan” kata Bagas masih cangung dengan kehadiran salma.
“kenapa tadi loe pergi gitu saja sih gak nungguin gue” kata salma dengan nada manja.
“maaf ya, tadi gue frustasi banget sama debo”
“oh, gitu ya, tapi sekarang jangan frustasi lagi ya”
“iya gue janji” kata Bagas sambil melingkarkan jari kelingkingnya ke jari salma.
“nah gitu dong, kan keren”
“salma, gue boleh jujur kan” Kata Bagas mulai menundukkan kepalanya.
“iya mau jujur tentang apa?” kata Salma sambil berharap kalau bagas mau menembaaknya.
“tapi, apapun yang gue katakana loe jangan pernah ngambek ya” kata Baga masih menunduk
“iya gue janji, apa sih?” kata Salma yang mulai tak sabar, demikian dengan Josia dan Difa yang sedari tadi berdiri di belakng pohon besar mendengarkan pembicaraan Bagas dan Salma itupun ikut penasaran dengan apa yang ingin di katakana oleh bagas.
“itu..”
“iya apa gas”
“itu, hem, gimana ya? Gue bingung ngomongnya”
“ngomong aja kali gas”
“ya udah gue ngomong sekarang, itu loh pipi loe tembem banget kayak bakpaw” kata Bagas sambil mencubit pipi salma. Dan tertawa meninggalkan salma yang masih cemberut keskitan.
“gubrak” kata Difa dan Josia keluar dari persembunyiannya lalu mengejar bagas salma pun tak kalah ingin membalas dendam lalu mengajar bagas juga.
***
@Rumah Bagas
Berhubung semua keluarga bagas pergi keluar kota, nagas mengajak Josia dan difa untuk menginap di rumahna dengan rasa senang hati mereka menurutinya.
“Gas loe tolot banget sih, kesempatan tadi itu kenapa loe gak langsung nembak dia” Kata Josia sambil memaikan PS yang ada di kamarnya bagas.
“gila banget, tadi gue keringet dingin bro” kata bagas
“Terus rencana loe kapan?” kata Difa sambil menyemil cemilan yang di sediakan oleh mamanya bagas sebelum berangkat ke luar kota.
“Rencananya sih besok pas waktu ulang tahun sekolahan kan kita di undang” kata Bagas sambil mengambil cemilan yang di bawa Difa
“tapi rencananya basi” kata Difa dengan mengmbil cemilan ditangan bagas
“iya gas, gak keren tuh” Josia menambahi
“terus gue harus gimana?” tanya bagas lalu berbaring di tempat tidurnya
“mending gini aja..” kata Josia sambil membisik di telingannya Bagas dan Difa.
“iya itu juga bole”kata Difa menambahi, akhirnya bagas pun setuju dengan rencana yang di buat Josia.
***
@Kelas
Saat akan pulang sekolah Bagas, Josia, Difa dan Angel mengumpul, salma yang melihat adegan tersebut hanya cemberut karane hanya dia yang tak di ajak mengumpul
“Angel jangan lupa nanti ya” kata Bagas lalu melambaikan tangannya
“emnagnya ada apa sih Ngel” tanya Salam pada angel setelah bagas DKK pergi meninggalkan salma dan angel
“ada deh, pulang yuk” kata angel samba terseyum kemenangan
“rese kan, ya udah ayo pulang” kata Salma dengan wajah masih di tekuk
***
@Rumah Salma
“Salma, mama sama papa ke rumah tante dulu ya, mama sudah telpon angel untuk nemenin kamu disini kok, dia juga mau menginap” kata Mama Salma, salma hanya smengangguk tanda mengerti
“ya udah mama berangkat dulu ya” kata mama salma
“iya mama, hati-hati ya”
“oke nak”
Tak lama kemudian Angel datang kerumahnya salma, dan di sambut gembira dengan salma, dan mengajak angel masuk ke kamranya salma
“Dandan yang cantik dong, masa ada gue dandannay kaya bibi-bibi sih” kata Angel
“kan gue belum mandi”
“nang mandi gih”
“iya sayang” kata salma lalu mandi, angel pun lalu meyusun rencana dengan bagas dkk
***
@Rumah Bagas
“gimana ini, gue bingung?” kata Bagas sambil mondar-mandir di ruang tamu milik bagas
“gas gue lebih bingung kalau loe masih muter-muter disana” Kata Difa, bagas nya pun lagsung duduk di samping Difa dan Josia,
“Sudah pukul 7 nih, berangkat yuk keburu malem” ajak josia yang lainnya hanya menurutinya. Saat di perjalannan Bagas hanya memainkan gitar yang akan di mainkan saat ingin menembak Salma, dia sangat takut kalau di tolak sama salma.
“udah nyampe nih” kata Josia selaku supir mobilnya Bagas
“udah siap gak loe gas” tanya Difa
“siap ato gak siap ya harus siap” kata bagas lalu keluar dari mobil dan menuju di belakang candela kamar Salma.
“Ya udah good luck ya, gue ngumpet dulu biar terlihat ‘REAL’” kata Josia dengan menekann di kata REAL. Dan mendapata anggukan dari Bagas. Difa dan Josia pun berjalan menuju semak-semak. Tak lama kemudia Bagas mulai memaikan lagu yang ingin ia persembahkan untuk Salma, dia menyanyikan lagu dari Batik – yang terindah
“Aku tak tahu apa yang ku rasa”
“Aku tak tahu apa yang terjadi”
“Saat ini hati tak menentu”
“Berdebar keras jantungku”
“Berdetak kuat nadiku”
“Tak kuat ku menahan rindu”
“Berikan cintamu, berikan sayangmu
“Berikan tempat terindah di hatimu
“Yang terindah yang terbaik”
“Di hatiku itu kamu”
“Yang terindah yang terbaik”
“Tak ada lagi selain kamu”
“Kan ku jadikan kau yang terindah”
“Kan ku jadikan kau yang pertama dan terakhir”
“Yang terindah yang terbaik di hatiku”
Saat Bagas masih enynyi di candela kamarnya salma, salma sedang bertanya-tanya siapa yang sedang menyanyi di depan candela kamarnya itu, akhirna di memutuskan untuk membbuka cendelanya.
“Bagas?” kata Salma sambil terkejut
“iya ini gue, kesini dong”
“iya bentar ya” kata salma sambil berlari meninggalkan Angel sendirian, Angel ang sudah tau itu rencananya hanya tertawa cekikikan.
“Bagas nagapain loe kesini, dan nanyi di depan candela kamar gue”
“karena gue sayang sama loe, loe mau kan jadi pacar gue”
“apa? Gue jadi pacar loe?” kata salma sambil dengan nada mengejek
“iya kenapa gak mau?”
“iya emnag gue gak mau, gak mau nolak maksudnya” kata Salma sambil memeluk bagas
“ini lah saat-saat yang gue tunggu-tunggu” bisik bagas ke telingnya salma
“apa itu” bisik salma ke telingnya Bagas
“SAAT KAMU DAN AKU MENJADI KITA” kata Bagas sambil berterik, Josia,Difa, dan angel pun menemui mereka dan mengucapkan selamat pada mereka. Akhirnya Salma dan Bagas pun menjadi sepasang kekasih yang saling menyayangi, tak kalah dengan bagas, Difa pun akhirnya mendapatkan cintanya Angel setelah menunggu sekian lamanya, sedangkan Josia? Iya dia sekarang lagi dengan Marsya sekolah sebelah yang sama-sama penyuka otomotif, kalau Chalsea? Dia sekarang makin dekat dengan Mario temen kecilnya itu yang sering di panggil anak-anak rio. Kalau Debo sih, dia sudah tidak mengurusi tentang cewek, dia hanya ingin focus dengan Bandnya.

END

Akhirnya END juga :')
jangan lupa kasih saran ya..
Makasih

1 komentar:

  1. Bagus banget kak ceritanya...
    Hebat deh kakak bisa bikin cerita kayak gitu...
    Dibuat film beneran lebih bagus tuh kak..

    BalasHapus