Saya membuat Blog ini dengan tujuan untuk meletakkan hasil karya saya ke pada publik agar bisa bermanfaat bagi yang membacanya

Selasa, 12 Maret 2013

Karantina…? OH MY GOD …' (Part 12)

Karantina…? OH MY GOD …' (Part 12)

@Ruang tengah
“Bagas mana sih, telat mulu nih” rengek Chelsea yang sedang makan cemilan yang di bawakan cindai
“kaya gak ngerti bagas aja” kata Difa sambil tiduran di sofa, tak lama kemudia Bagas datang sambil membawa buku tersebut, bukunya bagus bersampul pink, dan terdapat pita pink di depannya, ada nama ‘AshilaGabriel’ di sudut kiri bawah buku tersebut.
“gas, bawa apaan tuh” tanya Difa saat bagas sudah ada di hadapannya
“bukunya kak shila” kata bagas dan duduk dibawah bersama cindai lalu mengambil cemilan yang dibawa Chelsea
“owalah, yang tadi, cob ague liat” kata Difa sambil mengabil buku yang di bawa bagas
“ini..” kata bags sambil memebrikan buku tersebut
“gila, ada passwordnya lagi” kata Chelsea yang melihat ke arah buku tersebut
“hemm” bagas mendehem masih memakan cemilan tersebut
“kok gak bilang sih gas kalau ada passwordnya” kata difa sambil manaruh buku tersebut kemaeja
“lah loe aja gak nanyak sih” jawab bagas asal-asalan.
“udah ah, kebiasaan deh kalian bertengkar mulu” sela cindai sambil menagmbil buku tersebut diatas meja.
“mau loe apain dai?” tanya Difa dengan polosnya.
“mau di gigit, ya mau di coba lah mungkin aja password yang gue masukkan bener” kata Cindai sambil geregetan gara-gara difa
“ini mungkin aja passwordnya pasti nama orang yang kak shila sayangi” kata Cindai menebak
“iya, tapi siapa?” tanya Chelsea
“oh iya gue ingat, itu di pojok kiri bawah ada tulisannya ‘AshilaGabriel’ mungkin kak Gabriel kali” ucap bagas
“oke gue coba ya” kata cindai, tapi nihil gak bisa
“mungkin aja namanya sendiri” ceplos difa
“iya udah gue coba ya” kata cindai mencoba kata-kata ASHILA, tapi tetap aja nihil
“gak bisa ya dai? Terus apa dong?” kata Chelsea sudah kelihatan menyerah
“coba deh gabungin aja tuh ‘AshilaGabriel’” kata bagas
“iya dai coba aja” kata Difa semangat
“iya” lalu cindai mencoba lagi, tapi hasilnya nihil
“gak bisa” kata Cindai sambil meletakkan buku tersebut tanda menyerah
“sini-sini gue coba” kata bagas sambil mengambil buku tersebut
“bissmilah hirokhman nirokhim..” kata bagas sebelum memasukkan password tersebut ternyata akhirnya bisa
“Alhamdulliah bisa” sorak difa
“ya udah baca dalemnya” kata Chelsea penuh antusias, bagas pun membaca halam demi halaman, dan didengar kan dengan seksama oleh ke empat temannya itu.
“halaman pertama, Alhamdulillah gue masuk menjadi finalis idola cilik, senneg banget, disini ada temen yang baik banget, namanya sivia, orangnya baik banget, gue sayang bnget sama dia” kata bagas sambil membuka halaman selanjutnya
“halaman kedua, alhamdullilah gue masih bertahan disini, udah 10 besar thanks god” kata bagas sambil menelan ludah
“terusin gas” kata difa
“halaman ke tiga, Gabriel menyatakan cinta pada gue, gue juga sangat menyayanginya tapi… sivia sahabat gue juga menyayangi Gabriel”
“Halaman ke empat, ya allah, sivia mengetahui kalau Gabriel mencintaiku, sivia menjauhi ku, bagaimana ini?”
“halaman ke lima, sivia menghilang, sampai sekarang di belum di temukan, gue sayang dia, kembalikan di untuk gue”
“lama gas, lanngsung halam terakhir aja” kata Cindai yang tak sabar
“halaman ke delapan, gue taku sama OB disini, kak dev, dia aneh banget, sebelum sivia menghilang kak dev lah orang pertama yang mengetahi, dan di banjunya masih ada sisa darahnya gue takut”
“hah, apa-apaan ini?” tanya Difa yang kaget kenapa OB yang akrab do panggil dev tersebut ada dalam buku tersebut
“coba buka halam selanjutnya” kata Chelsea yang ikut penasaran
“halaman ke 10, akhir-akhir ini kak dev memperhatikan ku dengan tatapan yang aneh…” dan membuat bagas terdiam
“kenapa gas lanjutin dong” rengek cindai
“serem kok, iya ini gue lanjutin lagi” kata bagas
“halaman ke 10, akhir-akhir ini kak dev memperhatikan ku dengan tatapan yang aneh.. gue takut kalau pembunuh sivia itu kak dev”
“halaman ke 11, OB tersebut semakin hari semakin menatap ku dengan tatapan yang aneh, semua anak-anak icil lainnya gak ada yang percaya, gimana ini”
“halaman ke 12, ya allah, beneran apa yang gue pikirkan dari dulu ternyata benar orang yang bunuh sivia yaitu OB sialan itu dan sekarng aku lah korban selanjutnya…” kata bagas, langsung menunjukkan bukunya pada semua teman-temannya itu.
“ada darahnya..” kata bagas
“jadiii..” kata Difa sambil merinding
“sumpah gue gak nyangka banget, gue takut” kata Chelsea.
“tapi kenapa dia…” ucapan Difa terpotong saat melihat ada bayangan hitam di belakang Cindai,
“kenapa dif?” tanya bagas
“liat itu” bisik difa kepada bagas, bagas juga kaget dengan bayangan hitam tersebut
“Kak Dev..” ucap Bagas, Chelsea dan difa berbarengan. Kak dave sekarang tepat di belakangnya Cindai. cindai pun mau menoleh sudah di pegangi kak Dev OB tersebut
"cindai...." panggil bagas sambil menangis
"jangan mendekat atau cindai akan mati" kata kak dev
"kaka maunya pa sih" kata chelsea masih menangis
"gue gak mau da orang yang mencari tau tentang gue"
"kak, maafin kita" kata difa menyesal
"terlambat" kata kak dev lalu menyeret cindai, cindai hanya bisa menangis.
***

Apa yang terjadi pada Cinda?
tunggu kelanjutannya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar